Elit partai koalisi pendukung Agus Harimurti-Sylviana Murni yakni partai Demokrat, PPP, PAN dan PKB masih tawar-menawar dengan kubu Anies dan Ahok.
Beberapa elit partai koalisi melakukan manuver politik secara terbuka maupun sembunyi-sembunyi untuk menakar mana timbangan politik yang paling berat, Ahok apa Anies.
Di saat elit partai politik sebagian besar arus bawah pendukung AHY telah mendeklarasikan mendukung pasangan Anies-Sandi pada putaran dua Pilgub DKI 19 April 2017.
KH Nur Alam koordinator relawan AHY wilayah Jakarta Utara mengatakan sebagian besar pemilih AHY pada putaran kedua nanti mengalihkan dukungannya kepada Anies-Sandi, berdasarkan hati nurani bukan karena iming-iming sesuatu.
Dukungan terhadap pasangan calon nomor urut tiga juga dilakukan pengurus cabang PAN, PPP dan PKB tingkat bawah di wilayah DKI meskipun elit partainya tingkat DPP bermanuver.
Beberapa elit DPP PKB mengaku sudah bertemu pasangan Ahok-Djarot. Dari pertemuan itu muncul pemikiran untuk mendukung pasangan Ahok karena pertimbangan politik.
Elit PKB juga akan bertemu dengan kubu Anies yang dikawal Gerindra dan PKS. PKB akan mencermati mana diantara dua kandidat itu yang paling menguntunngkan PKB secara politik.
Menanggapi berita itu Muhaimin Iskandar Ketum PKB mengatakan, sampai saat ini PKB belum menentukan. Masih menyerap aspirasi arus bawah serta mendengarkan pandangan ulama.
Kalau arus bawa PKB memang arahnya ke Anies. Tapi sikap resmi PKB, setelah KPUD DKI mengumumkan hasil Pilgub putaran pertama.
Secara terpisah, Hasto Kristanto Sekjen PDI Perjuangan mengatakan pertai koalisi pemerintah punya tanggung jawab politik untuk mendukung Ahok-Djarot. Tidak bijak kalau mendukung calon lain. (jos/dwi/rst)