Sabtu, 23 November 2024
Pertemuan Raja Salman, Joko Widodo, dan Tokoh Lintas Agama

Radikalisme Bertentangan dengan Ajaran Islam

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Pertemuan Raja Salman dengan Presiden RI dan sejumlah tokoh lintas agama. Foto: Setpres

Salman bin Abdul Aziz Al Saud Raja Arab Saudi, mengapresiasi kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Menurutnya, ini harus menjadi contoh bagi negara negara lain dalam membangun kehidupan beragama.

Setiap warga negara harus memegang teguh nilai-nilai toleransi seperti di Indonesia. Rakyatnya terdiri dari beberapa suku dan agama, tapi hidup berdampingan secara damai.

Pesan moral ini disampaikan oleh Raja Salman dalam pertemuan tokoh lintas agama di Hotel Raffles Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat malam (3/3/2017)

“Stabilitas Indonesia dinilai buah dari semangat toleransi dan hidup berdampingan di antara semua lapisan penduduk Indonesia,” kata Raja Salman.

Umat beragama, kata Salman, disarankan agar terus menjalin komunikasi dan dialog antara umat beragama untuk memperkuat nilai-nilai toleransi

Raja Penjaga Dua Tanah Suci Makkah dan Madinah ini mendorong seluruh pihak aktif menjaga perdamaian. Oleh karenanya,radikalisme dan ekstremisme yang makin menggejala harus ditanggulangi bersama

Semua agama berusaha menjaga hak-hak manusia dan kebahagian. Karenanya memerangi radikalisme dan ekstremisme menjadi bagian yang penting.

“Radikalisme atau kekerasan bertolak belakang dengan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin, memberikan rahmat bagi seluruh umat manusia,” kata Salman

Joko Widodo Presiden sendiri memperkenalkan secara singkat para tokoh lintas agama yang hadir dalam pertemuan tersebut. Semua yang hadir merupakan representasi dari kemajemukan yang ada di Indonesia.

Ada wakil dari agama Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

Para tokoh lintas agama tersebut menjadi salah satu pilar dari terciptanya harmoni yang ada di Indonesia.

Ignatius Suharyo, uskup agung jakarta, berpandangan, pertemuan segitiga antara Presiden RI dengan Raja Arab Saudi dan tokoh lintas agama merupakan peristiwa yang sangat simbolik.

Bagian dari sejarah bangsa dan NKRi. Peristiwa ini mengingatkan uskup kepada beberapa tonggak sejarah bangsa Indonesia dari kebangkitan nasional tahun 1908 hingga kemerdekaan RI 1945.

“Tonggak sejarah yang mempersatukan seluruh kekuatan anak bangsa,” katanya.

Adapun Azyumardi Azra, yang mewakili umat Islam, menyambut baik ajakan Raja Salman untuk memerangi radikalisme dan ekstremisme.

“Niat mulia tersebut dapat tercapai dengan dukungan stabilitas ekonomi dan politik Indonesia. Karena itu Indonesia menyambut baik himbauan Raja Salman agar kerja sama kedua negara dalam menghadapi radikalisme dan terorisme harus diperkuat,” katanya.

Pandangan yang sama juga disampaikan wakil dari agama Kristen Protestan, Hindu, Buddha dan Konghucu. (bid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs