Soekarwo (Pakde Karwo) Gubernur Jawa Timur berharap permasalahan antara Pemerintah Indonesia dan PT Freeport terkait kontrak segera terselesaikan, sehingga rencana pembangunan smelter PT Freeport di Gresik diharapkan dapat segera terealisasi.
Hal ini disampaikan Pakde Karwo saat menerima kunjungan Joseph R. Donovan, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (1/3/2017) siang.
Menurut Pakde Karwo, Pemerintah Jawa Timur sendiri telah menyiapkan lahan seluas 80 hektar untuk pembangunan smelter PT Freeport di Kabupaten Gresik, yang nantinya akan mampu menampung 2 juta ton hasil tambang.
“Kami berharap permasalahan ini segera menemukan solusi yang tepat karena pembangunan smelter di Gresik ini akan menciptakan iklim industri yang baik,” kata dia.
Pembangunan smelter ini, lanjutnya, akan mengurangi impor bahan baku dari negara lain. Dimana 79 persen bahan baku dan penolong industri di Jawa Timur merupakan impor. Sehingga dengan adanya smelter, diharapkan impor bahan baku turun menjadi 50 persen. “Ini bisa mengurangi ongkos produksi,” kata Pakde Karwo.
Menurutnya, saat ini pertumbuhan manufaktur di bawah pertumbuhan ekonomi nasional. Sementara itu, manufaktur memberikan nilai tambah bagi masyarakat. “Saya juga akan berkunjung ke AS dan mengajak para investor untuk berinvestasi di Indonesia khususnya Jatim. Nanti akan kami siapkan prospektus secara detail sebelum dilakukan business to business meeting, ” katanya.
Sementara itu, Joseph R. Donovan Dubes AS untuk Indonesia, mengatakan hubungan antara Jawa Timur dan Amerika selama ini berjalan baik. Keberadaan Konjen Amerika di Jawa Timur juga mendapat dukungan penuh dari Provinsi Jatim. “Konjen AS telah ada di Jatim selama 150 tahun. Dan ini merupakan kunjungan pertama saya setelah saya dilantik menjadi Dubes,” katanya.
Terkait masalah Freeport, Donovan berharap ada solusi menguntungkan bagi kedua belah pihak. “Saya kira win-win solution akan bernilai positif bagi investor asing yang akan berinvestasi di Indonesia. Serta menunjukkan bahwa Indonesia punya daya saing yang bagus,” katanya.
Tahun 2016 lalu, sejumlah rombongan pengusaha AS berkunjung ke Jawa Timur dan tertarik untuk berinvestasi. Menurutnya, Jawa Timur memiliki banyak peluang dan sangat potensial, dimana infrastruktur di Jawa Timur berkembang sangat baik. Rencananya, pada April tahun ini, sejumlah pengusaha Amerika akan kembali berkunjung ke Jawa Timur untuk mengadakan Franchaise Fair atau Pameran Waralaba dari Amerika. (fik/rst)