Pelindo III Tanjung Perak Terapkan Layanan Kepelabuhanan Berbasis Online

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Tanjung Perak telah menerapkan sistem Integrated Billing System (IBS), sebuah platform sistem informasi pelayanan jasa pelabuhan berbasis online yang memudahkan pengguna jasa kepelabuhanan.

Joko Noerhuda General Manajer PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak mengatakan, IBS ini sudah diterapkan di Pelabuhan Tanjung perak sebagai startup-nya mulai November 2016. Penerapan ini sebagai model billing system di Pelindo se- Indonesia di tahun ini.

“Nantinya sistem IBS akan disamakan di semua Pelindo di Indonesia. Ini merupakan join group antara Pelindo I, II, III dan IV,” ujarnya dalam konferensi pers di Gapura Surya Nusantara, Rabu (1/3/2017).

Joko menjelaskan, integratif billing system ini memuat ada 6 pilar keunggulan pelayanan berbasis teknologi informasi, yakni E-Regristration, E-Booking, E-Payment, E-Billing, E-Care dan E-Tracking.

“Tujuannya mempercepat pelayanan dan bisa mengurangi pertemuan langsung antara kami dengan pelanggan jasa kepelabuhanan,” katanya.

Sistem ini mengedepankan transparansi, mereka para pengguna jasa bisa mengetahui jumlah kapal yang sudah terbongkar berapa perharinya.

“Untuk layanan petikemas, per masing-masing box itu sudah berada dimana, pengguna jasa bisa mentrack dengan akun yang mereka miliki,” katanya.

Sistem IBS ini juga telah bekerjasama dengan sejumlah perbankan untuk memudahkan pembiayaan dan pembayaran. Diantaranya, Bank BRI, BNI, Mandiri dan Bank Jatim untuk perbankan BUMN. Untuk perbankan development ada BCA, Bukopin dan CIMB Niaga.

“Jasa perbankan ini bisa memudahkan transaksi. Misalnya, Bank membayar dulu ke Pelindo kemudian mereka para pengguna jasa bisa menganggur ke Bank. Ini keunggulannya,” katanya.

Sekadar diketahui, sistem Integrated Billing System (IBS) telah diterapkan di Pelabuhan Tanjung Perak sejak bulan November lalu. Sistem ini sudah diuji coba selama tiga bulan dan telah sempurna.

Saat ini Pelindo III terus mendorong tingkat penggunaan supaya pengguna jasa familier menggunakan aplikasi ini.

“Awal-awal tiga bulan pertama memang mengalami kendala, saat ini sudah matang. Tingkat implementasi pengguna jasa sudah semua. Pelayanan jasa kapal sudah 100 persen menggunakan IBS,” katanya. (bid/ipg)