Kombespol Ibnu Isticha Dirlantas Polda Jatim pada Radio Suara Surabaya, Rabu (1/3/2017), mengatakan, sasaran utama dalam kegiatan Operasi Simpatik Semeru ini adalah pelajar dan mahasiswa yang belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
“Banyak adik-adik kita dibawah umur yang diperbolehkan oleh orang tuanya mengendarai kendaraan bermotor di jalan raya. Jika kita analisa dan evaluasi, hampir 20 persen dari kecelakaan yang terjadi melibatkan adik-adik di bawah umur,” kata Ibnu.
Pihaknya, kata Ibnu, tidak bisa menyalahkan atau menindak pelajar dan mahasiswa tersebut, namun yang harus ditindak adalah yang memperbolehkan dan memberikan izin kepada mereka mengendarai kendaraan bermotor di jalan raya.
“Sistem kerja Operasi Simpatik nanti tidak beropasi di jalan raya, namun kita juga berpatroli, jika menemukan pelanggaran kita tegur, jika melakukan pelanggaran vitalitas laka lantas maka akan ditilang,” ujar Ibnu.
Sekedar diketahui, tiga terget operasi simpatik ini yaitu, menumbuhkan kesadaran masyarakat, meningkatkan kualitas pengemudi dengan bekal pengetahuan dan keterampilan berlalu lintas, yang pada akhirnya nanti tertib di jalan, menurunkan angka kecelakaan, dan angka pelanggaran.(ana/ipg)