Program Pendidikan Vokasi Industri yang diluncurkan pemerintah diharapkan mampu menekan angka pengangguran. Sasarannya 1.775 SMK dengan 845 ribu siswa akan dikerjasamakan dengan 355 perusahaan industri.
Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian RI dalam peluncuran Program Pendidikan Vokasi Industri di PT Dwi Prima Sentosa (DPS) Desa Sedati, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto mengatakan, program ini akan membuat kompetensi siswa SMK akan link and macth dengan industri. Program ini juga diharapkan terus berkelanjutan di provinsi-provinsi lain di seluruh Indonesia.
“Saat ini kami telah menyusun program pembinaan dan pengembangan SMK yang link dan match dengan industri. Tahap pertama, akan dilakukan penandatangan perjanjian kerjasama antara industri dan SMK di Jatim, ada 49 perusahaan industri dengan 219 SMK,” ujarnya, Selasa (28/2/2017).
Fuad reporter Radio Maja FM Mojokerto pada suarasurabaya.net melaporkan, Airlangga juga mengatakan, tahun ini juga Program Pendidikan Vokasi Industri juga akan diluncurkan secara bertahap untuk Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Jogjakarta, DKI Jakarta dan Banten.
“Peluncuran program ini, mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016, untuk meningkatkan kerjasama dengan dunia usaha dengan memberikan akses yang lebih luas bagi siswa SMK untuk melakukan praktik kerja lapangan dan magang industri bagi guru,” ujarnya.
Program Pendidikan Vokasi Industri ini melibatkan lima kementerian, di antaranya Menteri Perindustrian, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Ristekdikti, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri BUMN. Tujuannya agar kompetensi siswa SMK sesuai dengan kebutuhan industri.
Dalam peluncuran program ini juga diberikan bantuan peralatan praktik kepada SMK dari berbagai perusahaan industri.
Airlangga juga mengatakan Kementerian Perindustrian juga menggelar program diklat dengan sistem 3 in 1 pada tahun ini, targetnya sebanyak 22 ribu orang, dan 162 ribu orang hingga tahun 2019.
Acara peluncuran Program Pendidikan Vokasi Industri di Pabrik Sepatu yang ada di Ngoro Mojokerto ini juga dihadiri Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) dan istri, Menteri Koodinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Koodinator Bidang Perekonomian, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri BUMN, dan Gubenur Jawa Timur.(fua/ipg)