Sabtu, 23 November 2024

Pengguna Aktif Narkoba di Jatim Lebih dari 900 Ribu Orang

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Ilustrasi

Brigjen Polisi Fatkhur Rahman Kepala Badan Narkotika Nasional Porvinsi (BNNP) Jawa Timur meyakini jumlah pengguna narkoba di Jawa Timur lebih dari 900 ribu orang. Angka ini merupakan hasil kajian dari UI dan BNN.

“Yang terdeteksi berdasarkan data UI dan BNN di Jatim ada 800-900 ribu pengguna aktif, itu yang terdeteksi, atau mungkin bisa lebih dua kali lipat dari itu,” kata Fatkhur Rahman, usai bertemu dengan Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Wakil Gubernur Jawa Timur di ruang kerja wakil gubernur, Senin (27/2/2017).

Menurut Fatkhur, peredaran narkoba di Jawa Timur adalah yang terbesar ke dua dengan prefelensi mencapai 2,2 dari jumlah penduduk yang mencapai 40 juta jiwa.

Peredaran narkoba di Jawa Timur juga telah menyebar dan menyasar tidak hanya orang dewasa melainkan juga pada anak-anak. Dari sisi kewilayahan, narkoba juga tak hanya merambah perkotaan melainkan juga sampai ke pedesaan.

“Ada sekitar 150an jenis narkoba yang beredar di Jatim, selain itu ada juga 50-an jenis narkoba baru yang belum masuk ketentuan,” ujarnya.

Karenanya, BNNP saat ini juga terus bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan BBPOM untuk melakukan pengawasan. Masyarakat juga diimbau untuk selalu waspada terhadap makanan ataupun minuman yang mencurigakan.

“Jika ada makanan atau minuman yang membuat ketagihan silakan segera laporkan, jangan-jangan makanan itu diolesi narkoba,” kata dia.

Di tempat yang sama, Gus Ipul mengapresiasi langkah pencegahan yang selama ini telah dilakukan oleh BNNP Jawa Timur. Langkah bersama antara pemerintah, BNN dan masyarakat harus terus dijalin sehingga mampu memutus mata rantai peredaran narkoba.

“Ini ada percepatan karena Jatim termasuk nomor dua terbesar. Ini harus ada langkah diantaranya mengajak semuanya termasuk ulama, pesantren, pelajar, sekolah untuk melakukan pencegahan,” ujar Gus Ipul.

Terkait adanya 50 jenis narkoba baru yang belum masuk ketentuan, Gus Ipul juga berharap masyarakat bisa berhati-hati. Jika menemukan makanan atau minuman yang mengandung zat mencurigakan, harus segera dilaporkan ke pihak berwenang.

“Harus diperkuat promotif prefentifnya. Penegakan hukum tentu harus terus berjalan dengan operasi-operasi,” kata dia. (fik/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs