Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2017 sudah berlangsung serentak di 101 daerah Indonesia, 15 Februari lalu, dengan tertib dan aman.
Jenderal Polisi Tito Karnavian Kapolri menilai, kondisi itu bisa terwujud karena ada sinergi antara Polri bersama TNI, BIN, dan elemen masyarakat.
Secara khusus, Jenderal Tito mengapresiasi anggotanya yang dinilai sukses menjalankan Operasi Mantap Praja.
Sampai proses penghitungan suara, kata Kapolri, tidak ada konflik yang berpotensi mengganggu stabilitas nasional.
Walaupun waktu masa kampanye ada beberapa peristiwa yang cukup mencolok, seperti penolakan warga terhadap calon kepala daerah.
“Alhamdulillah, proses pencoblosan 15 Februari lalu yang merupakan satu titik kritis bisa kita lalui dengan aman,” ujar Kapolri dalam Rapat Kerja dengan Komisi III DPR, Rabu (22/2/2017), di Gedung Parlemen, Jakarta.
Dalam fase penghitungan suara, Jenderal Tito juga sudah memerintahkan seluruh Polda untuk melakukan pendinginan, khususnya di wilayah yang hasil perolehan suara calon kepala daerahnya beda tipis.
“Karena kemarin sempat memanas akibat perbedaan pilihan, kami instruksikan Polda-polda untuk melakukan pendinginan seperti melaksanakan ibadah bersama, yang sudah dilakukan di Aceh,” katanya.
Seperti diketahui, Pilkada serentak tahun ini diselenggarakan di 7 provinsi, 76 kabupaten, dan 18 kota.
Untuk mengamankan pesta demokrasi itu, Polri mengerahkan sekitar 130 ribu personel, atau hampir 2/3 kekuatannya.
Khusus untuk Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, ada sekitar 28 ribu personel yang disiagakan, dibantu pasukan TNI dari Kodam Jaya, dan unsur pengamanan masyarakat. (rid/iss/ipg)