Minggu, 24 November 2024
Kondisi Cuaca Jelang Akhir Februari

Waspada, Hujan Lebat Februari Berpeluang Sebabkan Bencana Hidrometeorologi

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Pemandangan langit mendung tertangkap kamera Netter pada Jumat (12/2/2017). Gambar diambil dari rooftop pusat perbelanjaan BG Junction Surabaya. Foto: Aditya I via e100

Yunus S Swarinoto Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, sebagian besar wilayah Indonesia masih berada dalam puncak musim hujan. Potensi hujan lebat harian pada periode Februari ini diperkirakan dapat meningkatkan peluang terjadinya bencana hidrometeorologi.

Secara umum sejak bulan Januari, BMKG tidak menemukan adanya fenomena cuaca global yang signifikan seperti Indian Ocean Dipole (IOD), seruakan dingin (cold surge), maupun gelombang tropis. Hampir seluruhnya dalam kondisi netral. Karenanya, pada periode Februari kali ini, kata Yunus, sangat perlu memperhatikan perkembangan dinamika cuaca lokal dan regional.

“Dari tinjauan kondisi atmosfer beberapa hari kedepan, terdeteksi adanya aliran udara basah dari Samudera Hindia yang menyebabkan wilayah Sumatera bagian Selatan, Banten, Jawa Barat, dan Jabodetabek cenderung dalam kondisi yang cukup basah. Munculnya area perlambatan dan pertemuan angin mengakibatkan kondisi udara menjadi tidak stabil sehingga menyebabkan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan petir,” katanya dalam siaran pers yang diterima suarasurabaya.net, Senin (20/2/2017).

Kondisi itu, kata Yunus, didukung kuatnya monsun Asia yang menyebabkan batas wilayah udara basah terkonsentrasi di sekitar pesisir selatan Jawa.

Lebih detail dia menjelaskan, suhu muka laut (SML) di Samudera Hindia Selatan Jawa Barat pada periode 12-19 Februari 2017 lalu berkisar antara 28 – 30 derajat celcius, dengan anomali SML antara 2 hingga 4 derajat celcius.

“Kondisi ini mengindikasikan suplai uap air sebagai pendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa Barat dan Sumatera relatif tinggi. Nilai kelembaban relatif di wilayah Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Papua Barat pada lapisan 850 dan 700 mb umumnya bernilai lebih dari 70 persen. Ini menunjukan kondisi udara basah yang berpotensi terhadap pertumbuhan awan-awan hujan cukup signifikan di wilayah itu,” ujarnya.

Dia mengatakan, BMKG memperkirakan potensi hujan akan meningkat dalam beberapa hari kedepan, khususnya di wilayah pantai barat Sumatera, Sumatera bagian utara, Sumatera bagian selatan, Bengkulu, Riau, Lampung, Banten, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi bagian Tengah, Sulawesi bagian Selatan, dan sebagian besar Papua.

Terkait hal itu, masyarakat diharapkan tetap mewaspadai potensi peningkatan curah hujan yang dapat disertai angin kencang dan berpotensi mengakibatkan terjadinya banjir, tanah longsor, banjir bandang maupun genangan.(den/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
28o
Kurs