Pers di Indonesia punya peran penting dalam mengawal sejarah perkembangan bangsa ini sejak munculnya Bromartani surat kabar pertama berbahasa Jawa di tahun 1855.
Di Surabaya, dunia pers diawali dengan lahirnya Soerabajasch Advertentieblad, koran iklan pertama berbahasa Belanda yang terbit pada 1836.
Pemakaian bahasa Melayu pada surat kabar ditandai dengan terbitnya Soerat Kabar Bahasa Melajoe, yang mendobrak batasan eksklusifisme pembaca berita.
Insan pers Surabaya di masa kemerdekaan pun berperan dalam penyebar luasan berita proklamasi Indonesia, peristiwa perobekan bendera di Hotel Yamato, serta peristiwa pertempuran 10 November 1945 tidak bisa dilepaskan juga dalam kaitannya dengan peran pers ketika itu.
Guna menambah pengetahuan, wawasan dan pemahaman sejarah kota terkait dengan lahirnya pers di Surabaya dan sejarah pers di Indonesia serta perkembangannya hingga kini, House of Sampoerna (HoS) menggelar pameran dan tur Surabaya Herritage Track bertajuk Jalan Panjang Pers di Indonesia.
Bekerjasama dengan Galeri Foto Jurnalistik Antara dan sejumlah pihak yang berkompeten dengan pers di Surabaya, Jawa Timur dan Indonesia, Museum HoS mengangkat dinamika dunia pers melalui lebih dari 20 koleksi terkait dunia jurnalistik.
“Mulai dari koleksi koran dengan ciri khas berita sesuai dengan eranya, seperti koran dari masa Hindia Belanda Javasche Courant, Tjahaja Hindia dan De Bedrijfsgids yang berfungsi sebagai informasi arus perekonomian Hindia Belanda dan Eropa,” ujar Rani Anggraini Manager Museum & Marketing House of Sampoerna.
Dipamerkan juga majalah berbahasa Jawa Panjebar Semangat, sebuah media perjuangan kemerdekaan Indonesia yang hingga saat ini masih eksis dan terbit dari Surabaya.
“Pameran juga menampilkan kamera, alat afdruk foto, serta profil tokoh-tokoh dunia pers Indonesia yang diharapkan melengkapi kisah perjalanan pers dari masa ke masa di Indonesia,” kata Rani pada suarasurabaya.net, Kamis (16/2/2017).
Sedangkan tur Surabaya Herritage Track yang bertema: Kabar dari Surabaya, mengajak masyarakat mengenal perjalanan pers Nasional dan Surabaya dari masa ke masa, serta pengolahan berita di belakang meja redaksi, berkunjung ke redaksi Radar Surabaya dan kantor redaksi Panjebar Semangat.
“Tur SHT bertema Kabar dari Surabaya akan mengunjungi kantor redaksi Radar Surabaya dan ke kantor redaksi Panjebar Semangat. Dua media tersebut memang berbeda tetapi keduanya menjadi bagian penting dan tidak terpisahkan dari perjalanan pers di Surabaya,” kata Rani.
Pameran digelar mulai Selasa (14/2/2017) hingga Kamis (30/3/2017) mendatang. Untuk tur Kabar dari Surabaya dijadwalkan digelar setiap hari Selasa hingga Kamis mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan 10.30 WIB.(tok/ipg)