Sabtu, 23 November 2024

Sembahyang Cap Go Meh Tutup Rangkaian Imlek 2568

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Umat menggelar sembahyang Cap Go Meh menutup seluruh rangkaian sembahyang Imlek 2568. Foto: Totok suarasurabaya.net

Puluhan umat Konghuchu dan Tri Dharma, Sabtu (11/2/2017) menggelar persembahyangan di klenteng-klenteng yang ada di Kota Surabaya. Persembahyangan Cap Go Me menutup seluruh rangkaian persembahyangan Imlek 2568.

Di klenteng Hong San Ko Tee Jl. HOS Cokroaminoto, Surabaya, sejak pagi umat Konghuchu berdatangan menggelar persembahyangan. Menggunakan hio, dan Kim Chua, umat memanjatkan doa dan bersyukur untuk segala harapan baik di tahun 2568.

“Cap Go Meh itu memang punya makna hari ke 15 ditahun baru. Setelah Imlek 2568 yang sudah dijalani, Sabtu (11/2/2017) ini bertepatan dengan hari ke 15 ditahun baru. Dan umat memanjatkan rasa syukurnya,” kata Yuliani pengurus klenteng Hong San Ko Tee.

Di hari ke 15, lanjut Yuliani umat Konghuchu memanjatkan rasa syukur kepada Tuhan dan alam semesta agar diberikan kelancaran di segala kehidupan. “Dan rasa syukur itu memang diwujudkan dengan makan bersama. Menu khusus Lontong Cap Go Meh,” kata Yuliani.

Nuansa merah dari lilin, serta hiasan-hiasan warna senada masih menghiasi klenteng yang berada di kawasan pemukiman Jl HOS Cokroaminoto, Surabaya. Dan setelah sembahyang Cap Go Meh, masyarakat Tionghoa akan kembali memulai aktivitas sehari-hari mereka lagi.

“Kebetulan kami sekeluarga bisa berkumpul, dan sembahyang bersama di klenteng Hong San Ko Tee. Setelah ini nanti kumpul di rumah keluarga lainnya. Sembahyang syukur pada Tuhan, dan semoga di tahun baru segalanya diberikan restu dan kelancaran,” ujar Vilina Sunjoyo warga Citraland.

Di klenteng Pak Kik Bio Jl. Jagalan, Surabaya, umat Konghuchu juga terlihat menggelar sembahyang Cap Go Meh. Meskipun tidak sepadat saat sembahyang Imlek, umat terlihat sudah berdatangan sejak menjelang pukul 09.00 wib.(tok/fik)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs