Tiga Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta kembali bertemu dalam debat ketiga atau terakhir di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (10/2/2017).
Baik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan memfokuskan pada masalah narkoba, perempuan, anak, dan penyandang disabilitas. Tema debat ketiga atau final pada malam hari ini adalah ” Kependudukan dan Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Jakarta”.
AHY menilai ada potret buruk soal kekerasan dan penyalahgunaan narkoba di Jakarta.
“Berbicara soal kualitas hidup di Jakarta, saya tunjukkan potret buramnya. Pertama gizi buruk pada anak, kemudian yang kedua adalah kekerasan terhadap perempuan dan anak, termasuk pelecehan seksual yang terus meningkat jumlahnya. Selain itu Jakarta juga tidak ramah pada penyandang disabilitas. Angka penyalahgunaan narkoba juga meningkat, sehingga sarana konseling dan Rumah Sakit Rehabilitasi perlu dibangun,” kata Agus.
Untuk itu, Agus akan menutup tempat transaksi narkoba, dan bandar maupun pengedarnya tidak akan diberi ampun.
Sementara Ahok mengaku sejauh ini membangun 188 Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
“Jadi RPTRA inilah yang akan menjadi solusi soal perempuan dan anak. RPTRA juga jadi sarana interaksi antara penduduk di suatu tempat,” kata dia.
Soal penanganan narkoba, Djarot Saiful Hidayat Cawagub pasangan Ahok berjanji akan menutup tempat hiburan yang terbukti sebagai tempat peredaran narkoba.
“Kami akan tegas begitu tempat hiburan itu terjadi jual beli narkoba, langsung akan kami tutup dan tidak boleh buka lagi,” kata Djarot.
Sedangkan Anies Baswedan akan membalikkan Jakarta yang semula tidak ramah pada anak, perempuan dan penyandang disabilitas, menjadi ramah pada ketiganya. Selain itu yang semula ramah pada narkoba, akan tidak ramah kepada pengedar narkoba.
“Kami akan membalik semua itu. Kami juga akan melibatkan semua pegiat dan aktivis sosial untuk bersama-sama mengatasi masalah narkoba,” kata Anies.(faz/ipg)