Pada tahun 2016, PT Jasa Marga (Persero) berhasil membukukan total aset sebesar Rp53,5 triliun. Jumlah tersebut tumbuh sebesar 46% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp36,7 triliun.
Seperti dalam rilis yang diterima suarasurabaya.net, pertumbuhan aset yang signifikan tersebut merupakan cerminan dari meningkatnya aktivitas konstruksi Perseroan terutama di Jalan Tol Semarang-Solo dan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi.
Hal ini sejalan dengan strategi Perseroan untuk mempercepat pembangunan jalan tol dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan nilai Perseroan dalam jangka panjang.
Hingga tahun 2016, Perseroan telah mengoperasikan 593 Km jalan tol. Perseroan berkomitmen untuk menumbuhkan angka jalan tol operasi menjadi 1.260 km pada akhir tahun 2019, atau berarti tumbuh dua kali lipat dari panjang jalan tol operasi pada saat ini.
Dalam rangka mencapai target tersebut, pada tahun 2017 ini Perseroan menargetkan pengoperasian 235 Km Jalan Tol baru, yang terdiri dari :
1. Jalan Tol Semarang-Solo (Bawen-Salatiga) sepanjang 17.50 Km.
2. Jalan Tol Surabaya-Mojokerto (Sepanjang-Krian) sepanjang 15.50 Km, melengkapi ruas yang terlebih dahulu telah beroperasi yaitu Waru-Sepanjang dan Krian-Mojokerto sehiingga Jalan Tol Surabaya-Mojokerto beroperasi secara penuh.
3. Jalan Tol Gempol-Pasuruan sepanjang 20,5 Km.
4. Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (Perbarakan-Sei Rampah) sepanjang 41.69 Km.
5. Jalan Tol Solo Ngawi sepanjang 90,25 Km beroperasi secara penuh.
6. Jalan Tol Ngawi-Kertosono (Ngawi-Saradan) sepanjang 49.51 Km.
Sepanjang tahun 2016 Perseroan juga menambah hak konsesi 5 (lima) ruas jalan tol dengan total panjang jalan tol 288,27 Km.
Berikut adalah konsesi ruas jalan tol yang diperoleh Perseroan pada tahun 2016 :
1. Jalan Tol Semarang – Batang sepanjang 75 Km
2. Jalan Tol Pandaan – Malang sepanjang 37,62 Km
3. Jalan Tol Manado – Bitung sepanjang 39,9 Km
4. Jalan Tol Balikpapan – Samarinda sepanjang 99,35 Km
5. Jalan Tol Jakarta – Cikampek II Elevated sepanjang 36,4 Km
Dengan bertambahnya lima ruas tersebut, saat ini total konsesi Jasa Marga adalah 1.260 Km atau tumbuh 27,6% dibanding tahun 2015.
Dalam jangka panjang, Perseroan menargetkan penambahan hak konsesi jalan tol baru sepanjang 740 Km, hingga pada akhir tahun 2019 Perseroan memiliki hak konsesi sepanjang 2000 Km.
Di tengah akselerasi pembangunan jalan tol yang sedang gencar dilakukan oleh Perseroan, Perseroan berhasil meningkatkan laba bersih sebesar 29% atau total Rp. 1,89 triliun dari tahun 2015 sebesar Rp. 1,47 triliun.
Pencapaian laba bersih ini didukung oleh pencapaian Pendapatan Tol dan Usaha Lain milik Perseroan (sebesar Rp. 8,83 triliun atau tumbuh 16% dibandingkan tahun 2015 yaitu sebesar Rp. 7,63 triliun) serta upaya Perseroan untuk mengendalikan beban usaha dan beban bunga.
Pertumbuhan Pendapatan Tol dan Usaha Lainnya merupakan kontribusi dari Pendapatan Tol sebesar Rp 7,9 triliun dan Pendapatan Usaha Lain sebesar Rp 905,6 miliar.
Pencapaian Pendapatan Tol ditopang oleh kenaikan tarif tol dan pertumbuhan volume lalu lintas. Khusus untuk Pendapatan Lainnya di tahun 2016 berkembang sangat signifikan, yaitu sebesar 78% dibandingkan tahun 2015, hal ini sejalan dengan strategi Perseroan untuk meningkatkan usaha lain di luar bisnis jalan tol.
Dari sisi peningkatan pelayanan operasional, pada tahun 2016 yang lalu, Jasa Marga beserta BUJT lainnya yaitu PT Lintas Marga Sedaya, PT Semesta Marga Raya dan PT Pejagan Pemalang Toll Road memberlakukan integrasi sistem transaksi di antara Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Cikampek-Purwakarta-Padalarang, Padalarang-Cileunyi, Cikampek-Palimanan, Palimanan-Kanci, Kanci-Pejagan, Pejagan-Brebes Timur. (dwi)