Graha Amerta Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya terapkan sistem bed monitoring dengan model pendaftaran menggunakan anjungan pendaftaran. Dengan sistem baru ini, pasien tidak perlu lagi kehabisan kamar karena bisa langsung memonitoring kondiri rumah sakit.
“Kami mulai menerapkan sistem pendaftaran secara online sehingga pasien maupun keluarga pasien dengan mudah bisa melakukan pendaftaran secara mandiri dengan mesin yang kami sediakan,” kata Prof DR dr Rochmad Romdoni, Kepala Instalasi Graha Amerta RSUD dr Soetomo, Rabu (1/2/2017).
Menurut dia, Graha Amerta memang diproyeksikan sebagai layanan terbaik dari RSUD dr Soetomo. Dengan sistem baru ini, kepastian pelayanan kepada pasien bisa terjaga. Sistem ini juga telah diuji coba mulai September 2016 hingga Januari 2017.
“Dengan sistem bed monitoring, pasien mendapatkan informasi real time keadaan kamar saat itu. Sehingga pasien dapat dengan mudah memantau kondisi bed atau kamar yang tersedia,” tuturnya.
Informasi bed monitoring ini juga terpampang di dekat loket pendaftaran. Papan informasi elektronik itu menampilkan kondisi kamar dan bed di setiap lantai instalasi Graha Amerta, dan bisa dilihat langsung oleh pasien atau keluarganya. Sistem Bed Monitoring ini juga mengantisipasi pungutan liar (pungli) terhadap pemilihan kamar dan bed di Graha Amerta.
“Transparansi harus dilakukan untuk memberikan pelayanan prima kepada pasien. Pasien datang bisa melihat sendiri kondisi kamr dan bed yang tersedia,” tutur dokter spesialis Jantung ini.
Selain inovasi terhadap pengawasan kamar dan ranjang untuk pasien, Graha Amerta juga membuat inovasi mengenai Sistem Anjungan Pendaftaran Mandiri untuk pasien poli spesialis rawat jalan.
Menurut Romdoni, pasien rawat jalan yang memiliki kartu (kartu berobat Graha Amerta), cukup datang dan langsung memasukan kartu ke mesin anjungan pendaftaran. Kemudian di mesin tersebut, muncul pilihan poli spesialis. Setelah memilih poli, akan keluar nomor antrian.
Di kertas itu terpampang nama pasien, nomor riwayat medik, dokter spesialis, tanggal dan jam pelayanan dokter spesialis. Sedangkan bagi pasien pertama kali datang (baru), datang ke poli rawat jalan. Kemudian menuju ke Anjungan Pendaftaran Mandiri untuk mengambil nomor regristasi.
“Setelah mendapatkan nomor antrian, ke loket untuk membayar. Dengan inovasi ini, pasien lebih mudah memilih poli spesialis dan tahu waktunya, sehingga tidak menunggu lama di rumah sakit,” jelasnya.
Sementara itu, Dr. dr. Hendrian D. Soebagjo, Sp.M(K), Wakil Direktur Penunjang Medik RSUD dr Soetomo, mengatakan inovasi di Graha Amerta tidak hanya Sistem Bed Monitoring dan Sistem Anjungan Pendaftaran Mandiri. Pelayanan poli akan berkembang menjadi layanan paperless. “Dokter tidak perlu lagi menulis di berkas rekam medis, karena adanya Electronic Medical Record (E-MR),” kata dr Hendrian.
“Dokter juga tidak perlu lagi mencentang pemeriksaan laboratorium yang dikehendaki di surat pengantar, karena dukungan Electronic Laboratorium (E-Lab). Resep obat juga tidak perlu menerima fisik kertas resep, karena ada layanan Electronic Receipt (E-Receipt),” kata dia. (fik/dwi)