Tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia sejak kemerdekaan sampai sekarang adalah mewujudkan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kemajuan, kemakmuran maupun kesejahteraan yang ingin diwujudkan bukan kemakmuran untuk orang per-orang, atau kemakmuran hanya untuk golongan tertentu, tetapi kemakmuran yang berkeadilan, dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ucapan Joko Widodo Presiden itu disampaikan saat memimpin rapat terbatas tentang Kebijakan Ekonomi Berkeadilan, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/1/2017).
Disebutkan oleh kepala negara, tiga syarat pokok yang harus dipenuhi guna mewujudkan kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tiga syarat itu yakni, keberpihakan, usaha bersama dengan semangat persatuan dan gotong royong. “Dan yang ketiga upaya mencapai kemakmuran yang berkeadilan harus bersifat inklusif tanpa membeda-bedakan latar belakang suku, agama, ras maupun golongan,” kata presiden.
Presiden menyatakan bahwa gini ratio Indonesia sejak tahun 2015 mengalami penurunan dari 0,41 menjadi 0,39. Namun demikian, Joko Widodo Presiden meminta jajarannya untuk tidak berpuas diri dan tetap bersama-sama dengan pemerintah mengurangi angka ketimpangan di Tanah Air.
Rapat terbatas ini dihadiri oleh Jusuf Kalla Wakil Presiden dan sejumlah menteri Kabinet Kerja.(jos/iss/ipg)