Jumat, 22 November 2024

Unusa Diundang Konggres Internasional ICSB di Mesir

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Yusak Anshori (kiri) saat berada di Kairo, Mesir menghadiri konggres internasional ICSB 2019. Foto: Istimewa

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) hadiri Kongres Dunia International Council for Small Business (ICSB) di Mesir, 18 Juni hingga 21 Juni 2019, membahas dan promosikan pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UMKM) ke seluruh dunia.

“Keikutsertaan Unusa pada kongres dunia ICSB di Mesir ini sebagai bentuk komitmen MoU (kerjasama) yang telah ditandatangi antara Unusa dan ICSB. Unusa juga ingin memperkenalkan konsep Entrepreneur Rahmatan Lil Alamin (EnPlus) yang terus kami kembangkan ke seluruh anggota ICSB. Kami berharap setelah mengikuti kongres ini dapat membangun jaringan (network) dengan anggoa-anggota dari belahan dunia lainnya,” terang Yusak Anshori, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unusa.

Saat ini, lanjut Yusak, ICSB yang berdiri tahun 1995 ini, mencurahkan perhatian pada kemajuan penerapan perkembangan manajemen melalui pendidikan, penelitian, pertukaran ide secara bebas.

ICSB mendorong seluruh anggota dan seluruh organisasi dibawah afaliasinya di seluruh dunia untuk menekankan pada empat pilar: pendidik, peneliti, praktisi, dan pembuatan kebijakan untuk membangun jaringan pertukaran informasi.

Saat ini ICSB telah memiliki lebih dari 5000 anggota yang tersebar di 85 negara. Kongres dunia ICSB tahun 2019 ini diadakan di Kairo, Mesir dengan tema: The Future of Entrepreneurship.

Selama kongres, tambah Yusak, dibahas mengenai perkembangan entrepreneurship (kewirausahaan) yang sudah tidak terlalu relevan lagi kalau harus mengacu ke dunia barat. Perkembangan entrepreneur sekarang juga banyak dipengaruhi oleh teknologi, budaya masyarakat, kondisi geografis bahkan agama.

Peserta dari Irak memberikan contoh model bagaimana melakukan entrepreneur di daerah konflik. Sedangkan tim dari Unusa memperkenalkan model Entrepreneur ala pesantren (Santripreneur) dan EnPlus.

“Kami juga memaparkan One Pesantren One Product (OPOP) yang sekarang sedang digalakkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai studi kasus program pemerintah daerah yang wilayahnya memiliki banyak pesantren,” papar Yusak, Jumat (21/6/2019).

OPOP ini sejalan dengan aplikasi santripreneur dan enplus yang sedang dikembangkan Unusa. Dalam ajang tersebut, lanjut Yusak menjadi ajang yang bagus bagi Indonesia, dan khususnya Unusa untuk memperkenalkan konsep wirausaha berkarakter Islami yang lebih toleransi, ramah, dan meningkatkan kualitas hidup sosial bertaraf internasional.

Pada Kongres dunia ICSB 2019 di Kairo, Mesir kali ini Unusa mengirimkan tiga orang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yaitu Yusak Anshori, Ahmad Cholies Hamzah, Ubaidillah Zuhdi.(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs