Sabtu, 23 November 2024

Perayaan Natal MPR, DPR dan DPD Menyatu Dengan Rakyat

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Maruarar Sirait pada Jumat (27/1/2017) sore sebelum acara Natal mendatangi beberapa PKL. Foto: Faiz suarasurabaya.net

Momen perayaan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 MPR/DPR/DPD RI yang dilaksanakan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat malam (27/1/2017) benar-benar menyatu dengan rakyat.

Hal ini misalnya terlihat dari kegiatan makan bersama. Dalam acara makan bersama ini, dihidangkan berbagai makanan dan jajanan kaki lima. Puluhan gerobak dari PKL memeriahkan acara ini dengan berbagaian hidangan seperti bakso, siomay, nasi goreng, mie ayam dan lain-lain.

“Perayaan Natal MPR, DPR dan DPD ini harus menyatu dengan rakyat. Maka kita undang PKL untuk memeriahkan acara,” kata Maruarar Sirait Ketua Panitia saat mendatangi puluhan PKLDI acara ini.

Maruarar berkeliling, selain menikmati jajanan, juga bersalaman dengan para pedagang dan warga. Puluhan pedagang dan warga pun berebut salaman dengan tokoh muda PDI Perjuangan ini.

Saat menyampaikan sambutan, Maruarar mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang bhineka dan pluralis yang berdasarkan pada Pancasila. Keragaman ini pun tercermin dari kepanitiaan perayaan Natal ini yang berasal dari berbagai fraksi di DPR.

Sekretaris Panitia adalah Aryo Djojohadikusumo politikus Partai Gerindra dengan Rooslynda Marpaung Bendahara politikus Demokrat . Sementara bertindak sebagai Ketua Dewan Pembina Perayaan Natal adalah EE Mangindaan, yang juga politikus Demokrat.

Di acara Natal ini, hadir ribuan peserta. Kotbah Natal diberikan oleh Pendeta Stephen Tong. Sementara Romo Benny Susetyo menyampaikan Doa Syafaat. Sejumlah anggota dewan dan tokoh penting nasional hadir di acara? itu. Acara ini juga dihadiri Zulkifli Hasan Ketua MPR, Setya Novanto Ketua DPR, Mohamad Saleh Ketua DPD RI, Jendral Gatot Nurmanty Panglima TNI, dan Jendral Tito Karnavian Kapolri. Tokoh nasional juga hadir seperti Sabam Sirait, Trimedya Panjaitan, dan Markus Nari.

Dalam kesempatan ini, Maruarar juga mengatakan Pancasila merupakan kado terindah umat Islam untuk Indonesia. Umat Islam yang mayoritas mau menerima Pancasila sebagai dasar negara.

“Kita lihat ada Pak Gatot dan Pak Tito. Ini juga menunjukkan TNI dan Polri bersatu dan bergabung menjaga Pancasila dan NKRI,” kata Maruarar.

Maruarar Sirait mengatakan bahwa pembangunan gereja di dalam komplek parlamen merupakan wujud keindonesiaan yang terdiri dari berbagai suku, bangsa, dan agama.

“Sebagai Negara Pancasila, demokrasi dan hukum, semua punya hak sama. Kita juga akan berjuang agar nanti dibangun juga gedung pura, vihara,” kata Maruarar Sirait.

“Ini yang membuktikan bahwa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa,” kata dia.(faz/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs