Jumat, 1 November 2024

Presiden Malu Masih Ada Pejabat Negara yang Menerima Suap

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Patrialis Akbar.

Johan Budi Juru Bicara Presiden mengatakan, Joko Widodo Presiden merasa malu dan sangat menyesal dengan yang masih adanya pejabat pemerintah yang melacurkan diri dengan menerima suap. Presiden setuju jika pejabat seperti ini dihukum seberat-beratnya untuk menjadikan jera pejabat yang lain.

Hal itu disampaikan Johan Budi menanggapi tertangkapnya Patrialis Akbar Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pmeberantasan Korupsi (KPK), Kamis (26/1/2017).

Joko Widodo Presiden, kata Johan, juga mengapresiasi kerja KPK dalam memburu orang yang melakukan suap maupun yang disuap. Presiden juga mendukung penuh kerja KPK,

“Siapapun yang main-main dengan suap dan korupsi agar ditangkap saja,” kata Johan Budi.

Sekadar diketahui, Patrialis Akbar Hakim konstitusi ditangkap KPK karena diduga menerima suap. Total ada 11 orang termasuk Patrialis yang ditangkap KPK.

“KPK telah melakukan OTT dan mengamankan 11 orang. Salah satunya adalah hakim di Mahkamah Konstitusi,” ujar Basaria Panjaitan Wakil Ketua KPK, dilansir Antara Kamis (26/1/2017).

Saat ini, para pihak yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan intensif. KPK juga akan menyampaikan konferensi pers terkait OTT itu.

“Terdapat indikasi pemberian hadiah atau janji terkait pengujian undang-undang yang diajukan oleh pihak tertentu ke MK,” kata Basaria. (jos/bid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Mobil Seruduk Warung di Jalan Kedungdoro Surabaya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Surabaya
Jumat, 1 November 2024
32o
Kurs