Akses jalan nasional Trenggalek-Ponorogo kembali tertutup longsor di kilometer 16 dan 17, Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu sehingga lalu lintas kendaraan sementara ditutup hingga Kamis (26/1/2017).
Koresponden Antara di Trenggalek, Rabu (25/1/2017) melaporkan telah terjadi penumpukan kendaraan di dua arah dari Trenggalek maupun Ponorogo akibat bencana itu.
Puluhan kendaraan roda empat atau lebih, terutama jenis truk dan bus memilih memarkir kendaraan di tepi jalan sembari menunggu akses jalur penghubung dua kabupaten itu dibuka lagi keesokan harinya.
“Jalan mulai ditutup sejak longsor terjadi di kilometer 17 dan kemudian merembet di kilometer 16,” tutur Amin Baihaqi relawan tim reaksi cepat BPBD Trenggalek di lokasi kejadian.
Hanya sejumlah kendaraan roda dua yang terpantau nekat melalui jalur alternatif dengan memutari lewat perkampungan yang ada di lembah atau dasar tebing demi menghindari tiga titik longsor di KM 16 dan 17 itu.
“Secara teknis dan prosedural seluruh kendaraan baik roda dua, empat atau lebih tidak diperkenankan melalui jalur ini sampai ada normalisasi besok (Kamis, 26/1),” kata Budianto Camat Tugu.
Ia mengatakan, langkah normalisasi saat ini belum bisa dilakukan. Kendati alat berat sudah disiagakan, namun belum dioperasikan karena menunggu hujan reda dan cukup penerangan demi keselamatan operator dan petugas.
“Insha Allah besok pagi jika cuaca mendukung normalisasi mulai dilakukan,” katanya.
Hingga Rabu (25/1/2017) petang, longsor-longsor susulan masih terus terjadi. Warga dan petugas yang berjaga dari jarak aman menyaksikan bongkahan batu berukuran besar terus berjatuhan dari atas tebing yang memiliki ketinggian mencapai sekitar 50 meter.
Menurut warga dan petugas, risiko longsor lebih besar masih mungkin terjadi karena kondisi tebing yang labil dan lembek akibat rekahan tanah di bagian atas. (ant/dwi)