Sabtu, 23 November 2024

Nurhayati Penderita Penyakit Langka Asal Jember Segera Dioperasi

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Nurhayati, 13 tahun, bocah penderita asites asal jember saat dijenguk Saifullah Yusuf (Gus Ipul) Wakil Gubernur Jawa Timur, Selasa (24/1/2017). Foto : Taufik suarasurabaya.net

Nurhayati, 13 tahun, bocah penderita asites atau pengumpulan cairan di dalam rongga perut, asal Dusun Kumitir, Desa Grenden, Kecamatan Puger, Jember, Jawa Timur akan segera dioperasi sehingga penyakit langka yang dia derita segera bisa disembuhkan.

Untuk memastikan percepatan penanganan terhadap pasien langka ini, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) Wakil Gubernur Jawa Timur pada Selasa (24/1/2017) sore secara langsung juga mendatangi bocah tersebut di tempatnya dirawat di ruangan PICU Irna Anak RSUD dr Soetomo Surabaya.

“Kami memastikan agar penanganan bisa cepat sehingga bisa segera disembuhkan,” kata Gus Ipul. Menurut Gus Ipul, penderita penyakit langka seperti Nurhayati memang memerlukan penanganan cepat dan khusus.

Karenanya dalam kesempatan ini Gus Ipul juga berharap bagi setiap masyarakat yang mengentaui ada penderita penyakit langka, apapun penyakitnya untuk segera membawanya ke RSUD dr Soetomo.

Dalam kesempatan menjenguk, Gus Ipul juga sempat memberikan semangat kepada Nurhayati dengan mengajaknya mengobrol dan bercerita tentang tema-tema ringan. Saat Nurhayati merintih kesakitan, Gus Ipul juga sempat membantu Nurhayati untuk duduk sebentar.

“Kalau pengen sembuh, hatinya harus semangat dan bahagia,” kata Gus Ipul sambil sesekali memegang kening Nurhayati.

Sementara itu, putri pasangan Suraji dan Supinah ini dirujuk ke RSUD dr Soetomo sejak Senin (23/1/2017) kemarin. Selama ini, Nurhayati tidak mendapatkan penanganan serius, sehingga perutnya semakin membesar dan mengganggu pernafasannya. “Awalnya dulu hanya mimisan dan keluar darah. Terus lama-lama perutnya membesar,” kata Suraji.

Dia menuturkan, kelainan yang dialami anaknya sudah dirasakan sejak usia tiga tahun. Waktu itu, Nurhayati sering mengeluh perut sakit dan mual. Namun keterbatasan biaya menjadikan pengobatan hanya dilakukan seadanya saja.

Kondisi perut yang terus membesar menjadikan Nurhayati bahkan sulit untuk berjalan dan terpaksa harus berhenti sekolah ketika masih duduk di bangku kelas tiga.

Nurhayati sendiri awalnya sempat di bawa ke rumah sakit di Jember. Saat itu, dia didiagnosa mengalami kebocoran ginjal. Bahkan, cairan di perut Nurhayati pernah disedot hingga delapan kali. Namun upaya itu ternyata tak membuahkan hasil.

Sementara itu dr Bagus Setiabudi sp.AK, dokter spesialis anak RSUD dr Seotomo mengatakan kondisi Nurhayati diawali dengan adanya mal nutrisi dan mengalami kekurangan albumin. “Kekurangan albumin karena dilihat dari kulitnya yang kering. Tapi yang pasti mengalami mal nutrisi,” katanya.

Terkait pembengkakan di perut, Bagus mengatakan, ada beberapa factor yang bisa menjadi pemicunya. Diantaranya adalah gangguan hati, infeksi perut dan gangguan pada ginjal. Pihak RSUD dr Soetomo sendiri masih melakukan pemeriksaan intensif berupa MRI, cek darah dan USG untuk mencari penyebab penyakit yang diderita Nurhayati.

Saat ini, kondisi Nurhayati masih stabil. Hanya cairan yang ada diperutnya memang menghalangi bocah itu untuk melakukan aktifitas. (fik/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs