Tembok hijau Kebun Binatang Surabaya (KBS) di Jalan Setail menjadi lahan aksi vandalisme. Beragam coret moret di tembok itu malah mengotori pemandangan.
Tembok sepanjang kurang lebih 300 meter itu baru saja dicat sekitar dua bulan lalu, setelah akhirnya bersih dari Pedagang Kaki Lima (PKL) melalui penggusuran pada akhir 2015 silam.
Arief Wicaksono Kasi Trantib Satpol PP Kecamatan Wonokromo mengakui bahwa Jalan Setail termasuk wilayah kerjanya. Namun, kata dia, KBS sudah punya petugas keamanan sendiri.
“Seharusnya, tanggung jawab penuh itu ada di pihak keamanan PDTS KBS. Kalau siang hari, kami bisa mengawasi, tapi kalau malam kan tidak bisa,” ujarnya, Senin (23/1/2017).
Petugas Satpol PP Surabaya memang ada yang bertugas di kawasan KBS, setiap hari, tapi pada saat siang saja. Saat malam hari, mereka melakukan pengawasan berkeliling sekitar kawasan Wonokromo.
“Paling malam sampai jam 22.00 WIB. Dan kami mengawasi seluruh wilayah di Wonokromo, tidak hanya di KBS. Aksi coret-coret itu mungkin waktu dini hari,” kata Arief.
Aschta Boestani Tajudin Direktur Operasional Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS mengakui adanya aksi vandalisme itu, dan kurangnya pengawasan oleh petugas keamanan di lokasi.
“Sebelumnya yang diprioritaskan keamanan dinding relief di Jalan Diponegoro, karena dindingnya kan pendek. Akan segera kami gerakkan (pengamanan di Jalan Setail,red),” ujar Aschta.
PDTS KBS sebenarnya sudah berencana akan menggerakkan komunitas mural di Surabaya untuk menghias tembok tersebut.
Laily Widya Arishandi Humas PDTS KBS mengatakan, rencananya pada akhir Januari 2017 ini mural oleh komunitas mural Surabaya di tembok KBS akan dilakukan.
“Sesuai perintah Bu Wali (Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya,red). Nanti tembok itu akan dihias Mural yang merepresentasikan KBS dari masa ke masa,” kata Dia.(den/ipg)