Sabtu, 23 November 2024

Gadis Tunawicara yang Mengaku Diculik akan Divisum

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Gadis tunawicara yang mengaku diculik saat dibawa oleh Tim Odong-Odong Satpol PP Kota Surabaya untuk dimintai keterangan lebih lanjut, Sabtu (21/1/2017). Foto: Rianto Sugeng via e100

Gadis Tunawicara yang mengaku menjadi korban penculikan masih berada di Kantor Satpol PP Kota Surabaya untuk dimintai keterangan. Petugas Bappemas yang mampu memahami bahasa isyarat sudah berada di kantor tersebut dan sedang menggali keterangan dari gadis tersebut.

Awang, petugas Command Center Surabaya mengatakan, belum ada perkembangan hasil tanya jawab dengan gadis tersebut. “Sampai saat ini Satpol PP masih meminta keterangan dari gadis itu. Nanti kalau ada perkembangan terbaru akan kami kabarkan,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Sabtu (21/1/2017).

Satpol PP Kota Surabaya juga masih menanyakan kepada gadis tersebut, bagaimana dia bisa kabur dari mobil tapi membawa helm bogo corak polkadot warna pink.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, keterangan yang diberikan gadis ini berubah-ubah. Pertama, mengenai namanya yang dia sebutkan baik kepada petugas keamanan di BCA KCU Jalan Veteran serta kepada Petugas Satpol PP Kota Surabaya berubah. Dari Michele menjadi Arfani Mandasari.

Irvan Widyanto Kepala Satpol PP Kota Surabaya, melalui Widi anggota Satpol PP Kota Surabaya mengatakan kepada Radio Suara Surabaya, rencananya Satpol PP akan membawa gadis itu ke RS Dr Soewandhie untuk menjalani visum dan diperiksa oleh psikiater.

Sementara, salah seorang anggota Linmas Kota Surabaya yang bekerja di RS Dr Soewandhie mengenali gadis ini dan tahu rumah kerabatnya yang ada di kawasan Jalan Babatan Pantai, Kenjeran. Petugas Satpol PP Kota Surabaya sedang berupaya menemui kerabat gadis itu agar mau menjemput ke Kantor Satpol PP Kota Surabaya.

Perlu diketahui, gadis tunawicara ini sebelumnya mengadu kepada petugas keamanan BCA KCU Jalan Veteran bahwa dirinya telah menjadi korban penculikan dan penyekapan. Dia mengaku tiba-tiba dibekap, tangannya diikat ke belakang, mulutnya diplester, dan matanya ditutup lalu dimasukkan ke dalam mobil.

Gadis ini akhirnya mengaku berasal dari Kota Batu dan sempat disekap di Jalan Simo Kalangan 4 nomor 15. Namun, masih ada keterangan yang belum jelas dari gadis ini. Bagaimana dia tahu bahwa dia dibawa ke alamat tersebut padahal matanya ditutup, bagaimana dia bisa lari dari rumah itu, serta kenapa dia membawa helm.(den/iss)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs