Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pada tahun 2017 akan membangun sebanyak 20 twin block Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) baru khusus untuk sektor pendidikan termasuk pendidikan di pondok pesantren.
“Perkiraan kami, tahun ini tidak jauh beda dengan tahun lalu, sekitar 20 twin block untuk Rusunawa di sektor pendidikan baik itu pondok pesantren ataupun juga perguruan tinggi,” kata Syarif Burhanuddin, Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Sabtu (20/1/2017).
Menurut dia, kebutuhan Rusun akan semakin meningkat akibat keterbatasan lahan. Oleh karenanya disamping pembangunan Rusun oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah dan perguruan tinggi juga diharapkan mampu mendorong pembangunan rumah masyarakat ke arah hunian vertikal.
Sementara itu Kuswardono, Direktur Rumah Susun Kementerian PUPR mengatakan, pemerintah melalui Kementerian PUPR mengalokasikan sekitar 10 persen dari anggaran perumahan untuk pembangunan Rusun yang nantinya akan dihibahkan untuk dapat dikelola dan dipelihara penerima hibah.
Semua Rusunawa menurutnya, akan dilengkapi sarana dan prasarana berupa sambungan listrik dan meubelairnya. “Dengan dilengkapi oleh sambungan listrik dan mebelairnya, diharapkan Rusun dapat segera dimanfaatkan sehingga kualitas hidup penghuni dapat meningkat,” kata dia.
Untuk mendapatkan bantuan rusunawa pendidikan lanjutnya, ada beberapa kriteria. Diantaranya, harus memiliki lahan empat ribu hingga lima ribu meter persegi dan memiliki sedikitnya 1.000 santri serta mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Agama bagi pondok pesantren. Sedangkan untuk perguruan tinggi harus ada rekomendasi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. (fik)