Sabtu, 23 November 2024

Kenalkan Kembali Wayang Potehi Lewat Potehi Reborn

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Wayang Potehi berasal dari Tiongkok, dan menjadi bagian dari seni wayang Nusantara. Foto: Totok/Dok. suarasurabaya.net

Satu di antara upaya memperkenalkan keberagaman budaya dan seni, Yayasan Po Tee Hie Fu He An asal Gudo, Jombang bakal menggelar Potehi Reborn di galeri seni House of Sampoerna, dengan menampilkan seni Wayang Potehi. Kegiatan ini digelar 20 Januari sampai dengan 25 Februari 2017.

Wayang Potehi merupakan wayang khas Tionghoa yang dibawa pedagang Tiongkok ke Nusantara pada sekitar abad 16, dan saat ini telah menjadi bagian dari kesenian tradisional Indonesia.

Potehi berasal dari kata pou (kain), te (kantong) dan hi (wayang). Kesenian ini sudah berumur sekitar 3.000 tahun dengan keragaman cerita, tokoh-tokoh beserta filosofinya.

Pada zaman dahulu, Wayang Potehi hanya memainkan lakon-lakon yang berasal dari kisah klasik Tiongkok seperti legenda dinasti-dinasti yang ada di Tiongkok. Dan dalam perkembangannya saat ini Wayang Potehi sudah mengambil cerita-cerita di luar kisah klasik Tiongkok.

Lakon seperti novel Se Yu (Pilgrimage to the West) dengan lakon tersohornya Kera Sakti juga Sampek Engtay, legenda Tiongkok tentang romantika dua kekasih, Sampek dan Engtay yang termasuk dalam 100 tokoh wayang koleksi milik Yayasan Po Tee Hie Fu He An.

Sementara itu, Yayasan Po Tee Hie Fu He An didirikan Toni Harsono asal Gudo sebagai wadah bagi para penggiat Wayang Potehi, dalang dan pemain musiknya.

Dilatarbelakangi keinginan menggelorakan semangat keberagaman budaya nusantara, yayasan ini menggelar pertunjukan wayang di banyak tempat. Tak hanya di Klenteng, yayasan yang mempunyai makna rezeki dan keselamatan ini juga tampil di mal, kampus, gereja dan pesantren.

Selain itu, penampilan Potehi Reborn diharapkan Toni Harsono akan menjadi bagian dari generasi muda dan pemerhati Wayang Potehi semakin mengenal sejarah Wayang Potehi.

Toni sendiri berharap dapat membangun ruang pamer atau museum berisikan Wayang Potehi dan wayang-wayang Nusantara.

“Melalui kegiatan gelaran pertunjukan wayang serta pameran baik nasional maupun internasional, diharapkan dapat memperkenalkan lebih luas Wayang Potehi. Kami juga sedang membangun sebuah museum,” kata Toni Harsono.

Keragaman jenis, filosofi dibalik cerita tokoh-tokoh maupun nilai-nilai budaya yang terkandung pada Wayang Potehi sangat menarik untuk kemudian dijadikan reason bagi House of Sampoerna bekerjasama dengan Yayasan Po Tee Hie Fu He An, Gudo, Jombang, menggelar Potehi Reborn di Galeri House of Sampoerna 20 Januari sampai dengan 25 Februari 2017.(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs