Sabtu, 23 November 2024

GP Ansor Jatim Bentuk Unit Khusus Siber dan Satgas Anti Hoax

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Para pengurus PW GP Ansor Jatim sedang mensosialisasikan tim siber anti hoax. Foto: Istimewa

Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur mulai membentuk Unit Khusus Siber dan Satgas Anti Hoax. Satgas ini untuk menanggulangi dampak negatif perkembangan teknologi informasi yang saat ini terus berkembang.

M Nur Arifin, Wakil Ketua PW GP Ansor Jawa Timur bidang IT Media dan Infokom, Senin (16/1/2017) mengatakan, satgas ini sebenarnya sudah terbentuk lama, namun saat ini mulai digencarkan kembali proses pengawasan khusus terhadap berita-berita hoax terutama yang berkaitan dengan NU, seluruh badan otonom NU serta kiai dan santri.

“Kami hanya memperkuat kapasitas kelembagaan dan personel unit khusus ini, proses seleksi sudah mulai berjalan,” ujar Arifin.

Menurut dia, unit Ansor Banser Cyber (ABC) ini scope-nya luas, yaitu jejaring nasional, memproteksi kegiatan-kegiatan komunitas NU dan NKRI baik di Jawa Timur maupun Indonesia yang berhubungan dengan perang siber untuk bebas dari cyber attack.

Satgas Anti-hoax berfungsi untuk meminimalisasi perilaku negatif, fitnah dan ujaran kebencian di media sosial.

Sementara itu, Abid Umar, Kasatkorwil Banser Jawa Timur mengatakan proses seleksi anggota Unit khusus Ansor Banser Cyber dan satgas anti Hoax dari berbagai satuan di Banser tengah dilangsungkan.

Usai seleksi, para calon anggota akan mendapatkan pendidikan dan pelatihan sebelum diresmikan tugasnya.

Pembentukan satgas ini, menurut Abid Umar, dipicu oleh mulai masifnya penyebaran berita atau informasi hoax.

Sebagian berita hoax yang beredar rentan merusak harmoni kehidupan social masyarakat, merusak kerukunan antar umat beragama dan acaman terhadap keutuhan NKRI.

“Jangan sampai berita tidak benar bergulir menjadi bola liar. Kasihan masyarakat jika langsung menyerap (berita hoax) dan meyakininya, padahal tidak benar,” kata Abid Umar.

“Kadang orang kan (hanya) share dan copy-paste sehingga kita lakukan juga tindakan preventif dan represif. Selain itu, kita akan terus kampanyekan literasi medsos yang sehat dan santun,” kata dia.

Unit khusus ABC dan Satgas Anti Hoax ini telah memasuki tahap seleksi dari kader terbaik Ansor di Jawa Timur dan berbagai satuan Banser Jawa Timur.

Sebelumnya, tahun 2016, Pengurus Wilayah GP Ansor Jawa Timur membentuk Tim Reaksi Cepat “Benteng NU”. Tim ini khusus memantau, mendata dan melaporkan penghinaan terhadap ulama atau kiai NU yang marak muncul di media sosial atau Medsos.

Sementara itu, Rudi Tri Wachid Ketua GP Ansor Jawa Timur menjelaskan, komposisi Tim Reaksi Cepat “Benteng NU” terdiri atas aktivis Ansor dan Barisan Serba Guna (Banser) yang memang memiliki keahlian di bidangnya,” kata dia. (fik/dwi/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs