Sabtu, 23 November 2024

Sedekah Posting Diharapkan Jadi Penyebar Kebaikan di Dunia Maya

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
ilustrasi

Unicef berharap gerakan sedekah posting di berbagai media sosial yang digerakkan para milenial, dapat menjadi penyebar kebaikan di dunia maya saat ini yang memang dipenuhi hoax.

Dr Suko Widodo Dosen yang juga pegiat media sosial Universitas Airlangga Surabaya menyampaikan bahwa sebaran berita serta postingan hoax dalam beberapa tahun terakhir ini cukup masif di berbagai lini media massa. Adanya gerakan bersedekah posting bisa menjadi titik balik yang efektif.

“Saya yakin kalau ini dilakukan secara konsisten, kesadaran anak-anak muda untuk peduli pada ranah sosial akan ikut terseret. Apalagi ini kegiatan bersedekah yang tak perlu mengaluarkan uang cash,” terang Suko, Sabtu (22/6/2019).

Suko melanjutkan, sedekah posting ini bisa menciptakan gerakan baru yang juga membawa efek domino dalam keseharian anak milenial. Mereka bisa menjadi filantrofis sejak dini. Bahkan, generasi milenial bisa ikut berkontribusi langsung menyelamatkan masa depan anak-anak Indonesia.

“Pada dasarnya anak milenial itu suka bersedekah. Sekarang ada ruang yang bisa dikembangkan. Mereka bisa berkontribusi dengan cara paling sederhana, sedekah posting di media sosialnya,” tambah Suko.

Gerakan yang digagas Unicef ini, lanjut Suko seharusnya direspon berbagai lembaga pendidikan. Mulai dari perguruan tinggi, hingga sekolah di daerah diharapkan bisa melihatnya sebagai pendidikan karakter bagi peserta didiknya.

“Ada banyak hal positif yang bisa dipetik, ini adalah gerakan sedekah yang sudah jelas kebaikannya. Kedua, gerakan ini bisa menciptakan kebiasaan yang terpuji bagi anak-anak milenial,” kata Suko.

Anak-anak milenial, tambah Suko selalu berjaring dan memahami bagaimana percepatan informasi terbangun. Milenial memiliki beberapa kecenderungan untuk posting sesuai dengan kesukaan serta pertemanan yang menjadi keseharian mereka.

Selain itu, kata Suko, mekanisme sedekah sendiri kini sudah meninggalkan cara-cara konvensional. Teknologi benar-benar membantu manusia untuk bisa berbuat lebih dengan cara yang lebih elegan. “Jadi sedekah posting ini bisa menjadi role model kebaikan. Ada kebiasaan bersedekah yang cukup dilakukan dengan mengirimkan postingan di media sosial,” tutup Suko.

Sementara itu, Prof Bagong Suyanto Sosiolog Anak asal Surabaya menyoal sedekah posting menyampaikan bahwa gerakan ini menarik sebagai upaya membangun wacana serta counter wacana yang positif bagi anak-anak. “Manfaat besarnya dalam jangka panjang bisa menumbuhkan literasi kritis sekaligus kepedulian pada anak,” terang Bagong.

Banyak pihak, kata Bagong memahami sebaran postingan hoax merusak banyak sendi informasi yang diperoleh anak-anak. Sehingga dibutuhkan counter discourse yang bisa berperan. “Saya melihat sedekah posting ini bisa menjadi counter discourse itu,” ujar Bagong.

Bagong sendiri memahami kalau kepekaan anak milenial pada isu-isu anak memang memudar. Sehingga diperlukan ruang besar bagi mereka untuk dirintis kembali kepedulian itu. Termasuk juga peran anak milenial yang bisa menjadi motor pencegah kekerasan anak.

“Media sosial memberikan porsi lebih untuk anak berekspresi. Mereka menjadi mengerti kalau ada gerakan baik, melalui sedekah posting yang bisa terus mereka lambungkan,” papar Bagong, Sabtu (22/6/2019).

Sebelumnya, Unicef memang membuat gebrakan baru dengan memperkenalkan gerakan Invest dalam merespon era Society 5.0. Mereka meluncurkan gerakan sedekah posting di media sosial untuk menebar jala kebaikan.

Gerakan ini mengakomodir filantrofis muda dan generasi milenial yang ingin ikut berkontribusi langsung menyelamatkan masa depan anak-anak Indonesia. Mereka bisa berkontribusi dengan cara paling sederhana, menyisihkan sedikit waktu memposting konten-konten kampanye positif tentang anak-anak Indonesia.

Seperti misalnya #StopBullying, #ImunisasiBisa, #SayangiAnakIndonesia. Atau bisa juga posting foto-foto yang mengabarkan kondisi anak-anak di sekitar lingkungan yang butuh perhatian dengan segera.(tok/bid)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs