Meski persembahyangan Imlek masih beberapa pekan lagi, pengurus sejumlah klenteng di Kota Surabaya mulai mempersiapkan Kim Cua lebih banyak dibandingkan dengan hari-hari biasa.
Satu diantara perlengkapan persembahyangan untuk Imlek adalah Kim Cua. Kertas berwarna kuning dan merah yang biasa dipakai untuk persembahyangan umat Tri Dharma, menjadi satu diantara perlengkapan persembahyangan paling banyak digunakan umat.
Klenteng Hong Tiek Hian dikawasan Jl. Dukuh, Surabaya, mempersiapkan Kim Cua lebih banyak dibandingkan dengan hari-hari biasa, lantaran diperkirakan akan banyak umat yang membutuhkannya untuk persembahyangan Imlek 2568 nanti.
“Kami persiapkan lebih banyak. Sekarang ini kami sudha buat dan persiapkan, supaya nanti pas dekat persembahyangan Imlek tidak sampai kehabisan. Kim Cua memang perlengkapamn sembahyang yang banyak dibutuhkan umat,” terang Leo pengurus klenteng Dukuh.
Leo menambahkan, Kim Cua memang bisa dibeli di toko-toko perlengkapan persembahyangan yang biasanya tidak jauh dari lokasi klenteng. “Tapi umat biasanya pilih beli di klenteng supaya tidak repot membawanya,” lanjut Leo.
Kertas Kim Cua dbuat dan ditata sedemikian rupa hingga bentuknya bisa bertingkat. Bentuknya bisa menyerupai buah Nanas dengan bagian luar lancip. “Dari dulu memang susunannya memang seperti itu. Kita juga belajarnya seperti itu,” kata Leo.
Meski tidak tahu berapa jumlah Kim Cua yang dibuat untuk umat nantinya bersembahyang di klenteng Dukuh, menurut Leo lebih baik membuat lebih banyak daripada kekurangan persediaan. “Karena dibutuhkan umat untuk sembahyang. Kita buat lebih banyak,” tukas Leo.
Senada dengan itu, Priyanto satu diantara pekerja di klenteng Hong San Ko Tee Jl. HOS Cokroaminoto membenarkan bahwa untuk setiap menjelang persmebahyangan Imlek selalu menyediakan Kim Cua lebih banyak.
Setiap keluarga, seperti dikatakan Priyanto memilih masing-masing menyediakan Kim Cua untuk dibakar. “Biasanya kalau keluarganya lima ambil lima juga. Kim Cua memang dibakar. Jadi kami sediakan lebih banyak dibanding hari biasa,” terang Priyanto, Kamis (12/1/2017).(tok/rst)