Sabtu, 23 November 2024

UAS Wajibkan Mahasiswa Kenakan Pakaian Tradisional Nusantara

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Peserta UAS di Departemen Sistem Perkapalan ITS Surabaya kenakan pakaian tradisional Nusantara. Foto: humas ITS Surabaya.

Para mahasisa peserta UAS mata kuliah Desain IV di Departemen Teknik Sistem Perkapalan (Siskal) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, yang berlangsung selama dua hari mulai Kamis (5/1/2017) hingga Jumat (6/1/2017), wajib mengenakan pakaian tradisional Nusantara saat melakukan ujian dihadapan para pengujinya.

Dr Eng Muhammad Badrus Zaman ST MT, Ketua Departemen Siskal mengatakan, bahwa kewajiban berbusana tradisional ini dinilai tidak akan mengganggu pelaksanaan ujian bagi para mahasiswa maupun para dosen pengujinya.

Bahkan menurut pakar keselamatan kapal ini, hal itu justru akan menambah semangat dan kepercayaan diri mahasiswa serta membantu menjaga kelestarian budaya lokal. Budaya Nusantara dimata anak-anak muda Indonesia.

“Agar semangat kebangsaan juga tetap dijaga. Selain pintar dalam bidang akademik, mahasiswa juga harus sadar akan pentingnya menjaga persatuan Indonesia. Dan mereka juga perlu diperkenalkan budaya tradisional melalui pakaian tradisional Nusantara,” ujar Badrus Jumat (6/1/2017).

Ujian Desain IV, kata Badrus merupakan ujian yang paling vital selama pembelajaran akademik di Departemen Siskal. Pasalnya, ujian akhir ini mempengaruhi kelulusan karena pembelajaran mata kuliah Desain IV meliputi seluruh perencanaan sistem pada kapal.

Mulai dari sistem bahan bakar, pelumasan, pemadam kebakaran, elektrikal, bilga, ballast, kontrol, dan lain sebagainya ada pada mata kuliah Desain IV ini.

Ujian yang dianggap setara dengan Tugas Akhir (TA) ini diikuti oleh 120 mahasiswa yang terdiri dari 50 mahasiswa program double degree dan 70 mahasiswa regular dengan 30 orang dosen penguji.

Bagi mahasiswa double degree, diwajibkan menggunakan Bahasa Inggris secara penuh selama ujian. Sedangkan mahasiswa regular, menggunakan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia dalam mempresentasikan desainnya di hadapan penguji.

Ruang ujian yang disediakan pun lumayan banyak, yakni ada 10 ruangan. Sehingga, satu hingga dua mahasiswa akan diuji oleh tiga dosen yang berlangsung selama dua jam secara bergantian. Secara keeluruhan ujian Desain IV ini berlangsung dari pagi hingga sore.

Tradisi mengenakan busana sesuai dresscode yang ditetapkan dalam ujian Desain IV ini sudah terjaga sejak tahun 2007. Hal ini pun ternyata disambut baik oleh para mahasiswa siskal.

“Saya lebih percaya diri dan sedikit lebih santai ketika mengenakan pakaian seperti ini dibandingkan dengan pakaian formal. Kalau berpakaian formal, terasa banget ujiannya,” kata Bilton Sinabutar, satu diantara peserta ujian program double degree.

Biliton menambahkan, meskipun asal tempat tinggalnya dari Bandung, justru Biliton memilih mengenakan pakaian adat Padang. “Saya ingin semangat Bhineka Tunggal Ika tetap terjaga. Meskipun berbeda tetapi tetap satu jua,” tegas Biliton.

Sebelumnya, saat pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) mata kuliah Desain IV ini, peserta ujian diwajibkan mengenakan pakaian bertema superhero lokal maupun mancanegara. Antara lain Gatotkaca, Supernam, Batman, Thor, sampai tokoh Kemerdekaan seperti Soekarno dan Bung Tomo.(tok)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs