Atlet Master Koptu Mar (Purn) Soetiyo, 78 tahun, merebut medali emas kembali dalam 30 th Malaysian International Open Master Athletics Championship, berlangsung di Stadium University Malaysia Kualalumpur.
Koptu Mar (Purn) Soetiyo berhasil menjuarai lomba lari 100 m dengan kecepatan 16 detik, 17/100 m untuk peserta umur 75-79 tahun. Pria yang lahir di Purwodadi, 19 September 1938 ini berhasil mengulang kembali prestasinya pada tahun sebelumnya yang berlangsung di Bukit Jalil Malaysia.
Atlet veteran atau atlet master adalah sebutan bagi para atlet atletik yang berusia diatas 35 tahun yang masih aktif melakukan olah raga atletik.
Di tingkat dunia kejuaraan atlet master di bawah World Master Athletic Champhionship (WMAC). Dan kejuaraan itu berlangsung setiap dua tahun sekali sejak 1975. Sedang di tingkat Asia dipertandingkan Asia Masters Athletic Champhionship.
Setelah pensiun, Soetiyo menggeluti bidang olah raga atletik. Di cabang atletik ini lah Tiyo Marijo sebutannya dikalangan atlet veteran, berhasil mengikuti lebih 80 lomba dan kejuaraan atlet master.
Tiyo bergabung menjadi prajurit KKO AL pada tahun 1962, pensiun dini pada 1980 dengan pangkat Koptu (Mar). Tiyo pensiun karena adanya perampingan Korps Marinir TNI AL pada saat itu.
Justru setelah pensiun, kakek 7 cucu ini aktif mengikuti Kejuaraan Atletik Veteran baik ditingkat nasional maupun internasional.
“Setelah pensiun, saat itu saya langsung berpikir, bagaimana saya harus meneruskan perjuangan hidup. Saya buka Barber Shop, saya juga kerja sebagai Satpam, dan Alhamdulillah, semua anak saya sekolah,” terang Tiyo.
Disela sela kesibukannya itu, Tiyo terus melakukan kesukaannya sejak kecil dan semasa berdinas di KKO AL yaitu: berlari.
“Bapak dulu, kalau kerja pagi lari dari rumah ke markas dan malamnya atau sorenya saya menjemput beliau, bahkan kadang kalau hujan justru beliu malah milih lari daripada dijemput. Kalau libur bapak pasti lari,” kata Sudiyono satu diantara putra Tiyo.
Mulai aktif di PAVI (Persatuan Atlet Veteran Indonesia) dan PAMI (Persatuan Atlet Master Indonesia) pad atahun 1985. Dalam seminggu minimal tiga kali melakukan olah raga lari.
“Dengan lari saya merasa sehat. Lihat badan saya masih gagah toh,” pungkas Tiyo yang pernah berdinas di Detasemen Kawal Kehormatan Menpangal sebagai Pengawal KASAL Laksamana TNI RE Martadinata.(tok)