Kementerian Perhubungan akan mengerahkan tim penyelam untuk mencari korban KM Zahro Express yang terbakar saat berlayar di sekitar Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
“Besok pagi kita akan terjunkan lima penyelam untuk mencari korban yang belum ditemukan. Akan kita pastikan apakah masih ada penumpang yang tenggelam di laut atau tidak,” ujar Victor Vikki Soebroto Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai dalam konferensi pers di Jakarta.
Dia menjelaskan pihaknya Minggu pagi tadi telah mengirimkan dua kapal patroli bernomor lambung KNP-348 dari Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok dan KN-355 dari KSOP Kepulauan Seribu.
Juga telah dikerahkan dua unit pompa yang disiagakan di dermaga dan satu unit “Fire Boat”.
“Saat ini seluruh penumpang sudah dievakuasi ke Pelabuhan Muara Angke, KM Zahro Express juga sudah ditarik pada pukul 10.30 WIB oleh KNP-348 ke Pelabuhan Kali Adem untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Victor.
Korban meninggal akibat kebakaran Kapal Zahro Express di Muara Angke, Jakarta Utara, Minggu pagi, bertambah dari 17 orang menjadi 23 orang.
“Betul, 23 orang meninggal, 17 orang luka-luka, 17 orang hilang dan 194 orang selamat,” ujar Seply Madreta Petugas Piket Pusat Pengendalian Operasional dan Penanggulangan Bencana BPBD DKI Jakarta kepada Antara.
Tiga jenazah telah berada di Rumah Sakit Atmajaya, Jakarta Utara, sedangkan 20 korban meninggal lainnya telah dievakuasi dan sedang dalam perjalanan ke Rumah Sakit Pusat Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, untuk kemudian diidentifikasi. (ant/dwi)
NOW ON AIR SSFM 100
