Senin, 25 November 2024

PKB Ajak Kembangkan Politik Santun dan Beradab

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Foto: Jose suarasurabaya.net

Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berharap tahun 2017 menjadi tahun kesantunan dalam berpolitik dan berdemokrasi yang beradab.

Pada tahun 2017, berbagai pencapaian-pencapaian di berbagai bidang harus lebih baik lagi dari tahun sebelumnya.

Betapapun beratnya tantangan di bidang ekonomi, Cak Imin berharap pemerintahan Joko Widodo Presiden mampu melewati dan mengatasinya.

“Pemerintah harus lebih proaktif dan bergegas dalam mengimplementasikan dan mewujudkan program-program ekonomi yang pro rakyat dengan tetap mengedepankan kualitas pembangunan ekonomi bangsa yang berkeadilan dan beradab,” katanya di Jakarta, Minggu (1/1/2017).

Berbagai tantangan di bidang politik pun menjadi bagian penting dalam perjalanan bangsa Indonesia.

Dalam bidang politik, ketangguhan sebagai bangsa yang berbudaya akan mempertebal keyakinan bahwa bangsa Indonesia mampu melewatinya dengan baik.

“Politik akan bermakna dan memiliki kekuatan abadi apabila politik terus mengakar dengan tradisi dan budaya yang kuat dan kokoh,” kata Cak Imin.

Selain itu, kata Cak Imin, dalam hal kepemimpinan politik di Indonesia, corak kepemimpinan Gus Dur perlu digaribawahi.

Kepemimpinan politik juga harus dilandasi prinsip al-ukhuwah al-islamiyyah (persaudaraan Islam) dan al-ukhuwah insaniyah (persaudaraan manusia) sebaiknya tetap diimplementasikan.

Dia juga menyampaikan ucapan selamat tahun baru 2017 untuk seluruh masyarakat Indonesia.

“Selamat tahun baru 2017. Semoga kita sebagai bangsa Indonesia mendapatkan kekuatan lahir dan batin untuk tetap istiqomah memperjuangkan kehidupan bangsa Indonesia yang lebih baik, sejahtera, makmur dan berkeadilan serta berkeadaban,” kata Muhaimin Iskandar.

Menurut Cak Imin, tahun 2016 dalam konteks historis sudah menjadi masa lalu dan sudah menjadi sejarah.

Kendati demikian, masyarakat tidak boleh melupakan sejarah. Banyak hikmah yang bisa dipetik sebagai pelajaran penting untuk mewujudkan kemaslahatan untuk bangsa Indonesia.(jos/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
35o
Kurs