Saat ini sebagian besar wilayah Jawa Timur memasuki musim kemarau namun suhu udara bersifat dingin. Beberapa masyarakat menyebut kondisi ini dengan istilah bediding.
“Kondisi seperti ini yang sering disebut masyarakat dengan sebutan bediding ini memang normal terjadi saat musim kemarau,” kata Rofiq Isa Mansur Plh Kepala Stasiun BMKG Juanda seperti dalam rilis di laman resmi @bmkgjuanda.
Rofiq juga mengatakan, suhu dingin saat musim kemarau terjadi karena saat musim kemarau langit cerah atau tidak ada tutupan awan. Radiasi sinar matahari yang diterima oleh bumi akan dipancarkan kembali ke ruang angkasa pada malam harinya.
“Karena tidak adanya tutupan awan maka energi tersebut diteruskan secara besar-besaran ke luar angkasa yang berakibat suhu di bumi menjadi dingin,” ujar dia.
Selain itu, kata Rofiq, pada saat musim kemarau juga terdapat angin berhembus kencang dan bersifat lokal di daerah Pasuruan dan Probolinggo yang biasanya disebut angin gending.
Rofiq menambahkan, BMKG Juanda mengimbau agar masyarakat Jawa Timur tetap menjaga keseharan akibat perbedaan suhu pada siang dan malam hari. (dwi/rst)