Fadil Wirawan, calon menantu Khofifah Indar Parawansa, ternyata memang tidak “segampang itu” meminang putri sulung orang nomor satu di Jawa Timur. Ada tes yang harus dia jalani dari calon mertua.
Mengikuti perjalanan cinta pasangan ini, maka keberanian Fadil, putra pasangan Priyanto Hadi Sasono dan Fauziyah Mansur, untuk meminang putri Khofifah patut diacungi jempol.
Fadil dan Patimasang (Ima), putri sulung Khofifah, sama-sama berkuliah di Monash University Australia. Ima studi di Jurusan Bisnis, Fadil di Jurusan Teknik. Mereka saling kenal karena sering mengikuti forum perhimpunan pelajar Indonesia-Australia.
Pada mulanya semua berjalan biasa-biasa saja. Perasaan “lebih dari teman” itu baru muncul ketika mereka bertemu kembali secara tidak sengaja di perusahaan tempat mereka bekerja pada Maret 2018 silam.
Tanpa disadari, mereka berdua ternyata sama-sama bekerja di Ernst & Young, sebuah perusahan jasa multinasional di bidang konsultan perpajakan dan keuangan di Jakarta.
“Waktu itu Maret 2018, enggak sengaja ketemu di lobi kantor. Jadi, pas mau keluar, ada orang mau masuk. Buat buka pintu, kan, pakai tap (ID card), saya duluin orang itu. Eh ternyata dia (Fadil),” kata Ima, Rabu (26/6/2019).
Sejak hari itu mereka berkomunikasi lebih intens setelah saling bertukar nomor ponsel. Agaknya, benih-benih perasaan “lebih dari teman” itu memang terbangun pada masa ini.
Tidak lama setelah pertemuan itu, Ima harus berdinas di Medan selama tiga bulan. Meski terpisah jarak yang cukup jauh, masing-masing ponsel mereka ternyata tetap saling terhubung.
“Ketemu lagi pas puasa. Saya ngajak dia buka bareng teman-teman perhimpunan pelajar Indonesia-Australia,” katanya.
Keberanian Fadil harus diakui. Secara tiba-tiba, di momen Idulfitri 2018, sekitar dua pekan menjelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, dia datang ke rumah Ima di Jemursari VIII, Surabaya.
Kehadirannya di momen halalbihalal itu ternyata untuk menjawab tantangan Ima yang pernah menyatakan, ingin langsung mencari calon suami. Khofifah menerima Fadil dengan terbuka.
Tapi sebagaimana disebut di awal, tidak “segampang itu” Fadil bisa meminang putri seorang tokoh yang akhirnya jadi Gubernur Jawa Timur terpilih. Khofifah sempat mengetes Fadil.
“Dikasih PR waktu ketemu ibu pertama kali. Cuman disuruh mempelajari Surah Al-Fatihah,” ujar Ima.
Agustus 2018, Fadil kembali ke kediaman Khofifah. Dia mendemonstrasikan bacaan Al-Fatihah yang disyaratkan Khofifah pada pertemuan sebelumnya. Tapi tidak tuntas di situ, Khofifah memintanya mempelajari Surah Yasin dan Tahlil.
Maka, Fadil harus kembali lagi ke kediaman Khofifah itu di lain waktu. Fadil memang kembali bertamu ke rumah itu pada Februari 2019. Tetapi kali itu, dia telah membulatkan tekad untuk melamar Ima bersama keluarganya.
Kedua keluarga itu pun bertemu dan segera saja merumuskan hari pernikahan. “Jadi yang Surah Yasin dan Tahlil belum sempat di setor, sih,” kata Ima tertawa. “Kan begini, kita belajar di ustaz, jadi langsung dimonitor sama ibu,” kata Ima.(den/dwi)