Hotel Grand Luley dan Luley Dive Center Manado bekerja sama dengan Coral Triangle Center Bali menenggelamkan sebanyak 20 patung di pesisir utara Tanjung Pisok Kawasan Taman Nasional Bunaken, sebagai upaya transplantasi terumbu karang di Taman Nasional Bunaken.
Ir Wiratno MSc Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengatakan, mengelola kawasan konservasi tidak hanya memerlukan ilmu, tetapi juga seni (art).
“Bekerja dengan hati penting untuk menghasilkan suatu hal yang optimal,” sebut Wiratno di Manado, Selasa (2/7/2019).
Kerja sama Taman Nasional Bunaken dengan Grand Luley Hotel sebagai perwujudan kerja sama lintas sektoral mengelola kawasan konservasi, katanya.
Dr Farianna Prabandari SHut MSi Kepala Balai Taman Laut Nasional Bunaken mengatakan penenggelaman patung yang akan menjadi habitat baru bagi biota laut adalah bagian membantu konservasi di Taman Nasional Bunaken.
“Taman Nasional Bunaken merupakan salah satu destinasi menarik bagi wisatawan lokal dan juga mancanegara. Upaya ini bukan hanya menyelamatkan berbagai biota laut tetapi juga membuat destinasi baru selam,” katanya, seperti dilansir Antara.
Suzy Hutomo Pemilik Hotel Grand Luley menambahkan, penenggelaman 20 patung adalah kelanjutan upaya dan komitmen terus berperan aktif dalam melestarikan Taman Nasional Bunaken.
“Menjaga kelestarian Taman Nasional Bunaken menjadi prioritas kami. Selain menjadi daya tarik para penyelam, ini juga dapat memiliki nilai edukasi bagi wisatawan untuk ikut berwisata sambil menjaga kelestarian dan keindahan alam,” ujarnya.
Kegiatan ini adalah perwujudan dari perjanjian kerja sama antara PT Pandu Harapan Nusa dengan Balai Taman Nasional Bunaken dalam penguatan fungsi kawasan melalui pengembangan wisata alam memanfaatkan dermaga di Kelurahan Tongkaina, Kecamatan Bunaken, Kota Manado.
Suzy menjelaskan, pada tahun 2016, Hotel Grand Luley Hotel dan Luley Dive Center memulai upaya konservasi Taman Nasional Bunaken dengan cara menenggelamkan patung mermaid yang bertujuan mengembalikan habitat bagi biota laut di kawasan ini.
Patung mermaid tersebut dibuat oleh pematung ternama Bali, Wayan Winten dan kolaborasi dengan The Marine Foundation di Bali.
Selain itu, Grand Luley juga melakukan berbagai upaya lain di antaranya penanaman 8.000 tanaman bakau, penanaman terumbu karang, pemanfaatan jetty bagi banyak pihak, program donasi dan lain-lain, ungkapnya. (ant/dwi)