Memiliki kulit yang putih, cerah, dan sehat merupakan dambaan banyak orang, khususnya kaum wanita.
Banyak dari mereka yang menginginkan kulit putih nan cerah melakukan berbagai cara dari menggunakan obat oles hingga suntik serum vitamin C dengan mengeluarkan “kocek” yang tak sedikit.
Namun, ternyata ada cara lain yang lebih murah dan sehat, yaitu dengan mengonsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C tinggi.
dr. Tika Pamella Sarah, ahli dermatologi (spesialisasi medis yang membahas masalah tentang kulit, rambut, kulit kepala, kuku, dan penyakit lain yang serupa) di Jakarta, Selasa (2/7/2019), mengatakan bahwa dengan mengonsumsi buah bervitamin C tinggi lebih berdampak luas pada kulit.
“Tidak seperti ketika menggunakan obat oles yang hanya berdampak pada permukaan kulit yang diolesi saja,” kata ahli dermatologi yang bertugas di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Gading Serpong, Tangerang, Banten itu kepada Antara.
Menurut dia, asupan vitamin C dari buah-buahan bisa berdampak signifikan untuk mencerahkan kulit jika dilakukan secara mencukupi dan rutin setiap hari.
“Jeruk, markisa, kiwi, stroberi, nanas, dan jambu merupakan contoh buah bervitamin C tinggi yang bisa dijadikan pilihan untuk asupan pencerah kulit,” kata dia.
Dr. Pamella mengatakan, vitamin C termasuk senyawa yang bisa meningkatkan biosintesis kolagen di kulit. “Selain itu, vitamin C pada buah juga mampu menghambat kerja melanosit (sel yang memproduksi warna gelap di kulit),” kata dia.
Dampak positifnya secara signifikan untuk kulit, menurut dia, dapat terlihat jika konsumsi vitamin C yang cukup tiap hari dilakukan selama tiga bulan.
“Rata-rata kebutuhan normal vitamin C pada setiap manusia mencapai 75-90 miligram per hari. Agar bercahaya, konsumsi vitamin C bisa dilakukan hingga 500 miligram setiap hari,” kata dia.
Dokter lulusan S2 Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu mencontohkan, untuk mendapatkan 90 miligram vitamin C bisa dipenuhi dengan mengonsumsi 1-2 jeruk.
Cara memprosesnya pun tidak hanya dikonsumsi secara langsung. “Diolah menjadi jus tidak akan mengurangi kandungan vitamin C,” kata dia.
Dokter Pamella menyarankan agar buah jangan diproses dengan direbus karena proses tersebut akan mengurangi kandungan vitamin C.
Agar tidak berefek samping, lanjut dia, asupan vitamin C juga perlu dibatasi dengan tidak boleh melebihi 2.000 miligram setiap hari.
Bila terlalu banyak atau melebihi dosis per hari, bisa berpotensi terserang diare, mual, insomnia, hingga sakit kepala.
Selain jangan melebihi batas maksimal asupan, lanjut dia, pola konsumsi buah-buahan bervitamin C juga harus disesuaikan dengan karakter kesehatan tubuh setiap orang.
“Jangan sampai penderita sakit maag mengonsumsi buah bervitamin C tinggi saat pagi hari sebelum sarapan,” kata dia.
Bila itu dilanggar, lanjut dia, malah bisa memperparah penyakit maag yang diderita.(ant/iss/ipg)