Sabtu, 23 November 2024

Indeks Kejahatan di Kota Surabaya 2015

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Kombes Pol Yan Fitri Halimansyah Kapolrestabes Surabaya (tengah) saat memimpin rilis akhir tahun 2015, Rabu (30/12/2015). Foto: Abidin suarasurabaya.net

Indeks kejahatan di Surabaya, sedikit mengalami penurunan kurun waktu 2015. Seperti kasus 3 Cepu (curat, curas dan curanmor) turun 16 persen atau 1.122 laporan di Tahun 2014, turun menjadi hanya 943 laporan di Tahun 2015. Namun, kasus narkoba justru mengalami peningkatan.

Dari data Analisis dan evaluasi (Anev) Polrestabes Surabaya, kasus narkoba naik dari 439 laporan di Tahun 2014, menjadi 620 LP di tahun 2015.

Kombes Pol Yan Fitri Kapolrestabes Surabaya mengatakan, kasus narkoba memang menjadi kasus paling menonjol dari 8 kasus lainnya. Kasus curat di peringkat dua, curanmor di urutan tiga, kemudian disusul curas, judi, anirat, trafficking, pembunuhan dan kasus upal.

“Penurunan kejahatan ini karena program blue light yang merupakan Nawacita Presiden Jokowi. Kami melaksanakan patroli sepanjang malam dengan program blue light,” ujar Yan Fitri saat menggelar Anev tahunan di Mapolrestabes Surabaya, Rabu (30/12/2015).

Adapun data indeks crime untuk kasus narkoba di Tahun 2014 sebanyak 439 laporan, diselesaikan 416 dan diungkap 439. Di Tahun 2015, naik 620 laporan, 559 selesai dan 620 diungkap.

Kemudian kasus curat : di Tahun 2014 sebanyak 528 laporan. Kasus ini turun menjadi 451 di Tahun 2015. Kemudian 396 kasus selesai, di Tahun 2015 ada 491 kasus selesai dan ungkap kasus tahun lalu ada 550, di tahun ini ada 496 kasus.

Curanmor di Tahun 2014 ada 326 laporan, 166 kasus selesai, dan 308 ungkap kasus. Di tahun ini ada 281 laporan, ‎150 kasus selesai dan 238 ungkap kasus. Untu kasus curas ada 268 laporan, 181 kasus selesai dan 245 ungkap kasus. Di tahun 2015, ada 211 laporan, 156 selesai, dan 173 ungkap kasus.

Kasus pembunuhan: 4 LP, 5 selesai dan 6 ungkap di tahun lalu. Di tahun ini; 4 laporan, 13 selesai, dan 5 ungkap. Untuk kasus anirat: 234 laporan, 171 selesai, dan 148 ungkap di tahun lalu. Di tahun ini 250 laporan, 318 selesai, dan 166 ungkap.

Kasus judi di tahun lalu: 519 laporan, 399 selesai dan 519 ungkap. Di tahun ini; 285 laporan, 234 selesai, dan 285 ungkap. Kemudian kasus trafficking di tahun lalu: 4 laporan, 7 selesai dan 1 ungkap. Di tahun ini; 8 laporan, 6 selesai dan 7 ungkap. Sedangkan kasus upal: 4 laporan, 5 selesai dan 3 ungkap. Di tahun ini; 4 laporan, 3 selesai dan 3 ungkap.

“Anatomi kasus 3 Cepu, kasus curas didominasi dilakukan di jalan umum, yaitu 192 laporan, sedangkan curat dan curanmor didominasi di kawasan pemukiman, dengan 189 laporan untuk curat dan 194 untuk curanmor,” katanya.

Modus operandinya, kata Yan Fitri, kasus curas mayoritas dilakukan pelaku perampasan, yaitu 180 laporan. Kasus curat didominasi banyak modus, yaitu 302 laporan. curanmor paling banyak modusnya dengan rusak kunci, 252 laporan.

“Berdasarkan hari, kasus curas sering terjadi di hari Senin, yaitu 41 laporan, kasus curat kerap di hari Rabu, yaitu 74 laporan dan curanmor di hari Senin, yaitu 51 laporan. Hari-hari ini yang patut diwaspadai, berdasarkan intensitas kejadian,” jelasnya.

Berdasarkan waktu, kejadian kejahatan ini antara pukul 21.00 sampai 24.00 WIB, perlu diwaspadai kasus curasnya. Untuk curat biasa terjadi pada pukul 18.00 WIB sampai 21.00 WIB. Sedangkan curanmor, kerap terjadi pada pukul 12.00 WIB sampai 15.00 WIB.

Sejak Tiga Tahun, Hanya 2 Kasus Tipikor Ditangani

AKBP Takdir Matanette Kasatreskrim Polrestabes Surabaya mengatakan, dari banyaknya kasus kejahatan yang ditangani Polrestabes Surabaya, hanya kasus tindak pidana korupsi (tipikor) yang baru ada sejak 4 tahun terakhir.

“Sejak tahun 2013 belum pernah ada kasus tipikor. Baru tahun 2015 ini Alhamdulillah kami bisa selesaikan dua kasus. Yang satu sampai P21 dan satunya SP3. SP3 kan juga salah satu penyelesaian,” katanya.

Takdir mengatakan, pihaknya terus bekerja keras untuk mengungkap kasus-kasus besar dan meningkatkan pengungkapan kasus tipikor di tahun 2016 mendatang. Selain tipikor, dia juga merasa belum menyelesaikan beberapa kasus kriminal pembunuhan sopir taxi.

“PR kita ada kasus pembunhuan sopir taxi itu,” katanya.(bid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs