Henry Saragih Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) mengatakan sepanjang tahun 2015 jumlah konflik agraria di Indonesia meningkat sekitar 60 persen daripada tahun sebelumnya.
Di tahun 2014, kasus-kasus yang terjadi di ranah agraria sebanyak 143 kasus. Sementara di tahun 2015, jumlah konflik agraria di Indonesia mencapai 231 kasus.
“Konflik tersebar di seluruh wilayah di Indonesia dengan total luas lahan konflik agraria 770.341 ha. Tiga petani tewas, 194 petani menjadi korban kekerasa, 65 petani dikriminalisasi, dan lebih dari 2.700 kepada keluarga petani harus tergusur dari lahan pertanian,” kata Henry, Selasa (29/12/2015) seperti dirilis Pemprov Jatim.
Mencermati fakta ini, Henry mendesak pemerintah untuk mempercepat pembentukan lembaga penyelesaian konflik agraria. Sebab, menurutnya petani selalu kalah oleh sistem saat menghadapi konflik yang diselesaikan di jalur-jalur formal lembaga peradilan Indonesia.
“Lembaga-lembaga penyelesaian ini yang akan melakukan penyelesaian konflik agraria dengan seadil-adilnya dengan menggunakan prinsip pembaruan agraria,” katanya.(dop/ipg)