Sabtu, 23 November 2024

Langkah Maroef Berimbas Pada Jatuhnya Moffett

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan

Langkah Maroef Sjamsoeddin Presiden Direktur PT Freeport Indonesia merekam pembicaraan dengan Setya Novanto ketua DPR RI dan Muhammad Reza Chalid pengusaha migas, ternyata secara bisnis merugikan perusahaan Freeport sendiri.

Dradjad Hari Wibowo pengamat Ekonomi dari Sustainable Development Indonesia (SDI) mengatakan, saat ini Freeport Mc Moran sedang di hostile atau dimusuhi oleh Carl Icahn yang Oktober lalu berhasil menguasai hampir 9% saham Freeport dan menjadi shareholder individu terbesar.

Sekedar diketahui, Carl Icahn adalah seorang investor sukses dari Amerika Serikat. Dia juga seorang negosiator ulung di pasar saham. Carl Icahn masuk dalam urutan 46 daftar orang terkaya dunia versi majalah Forbes.

“Analisis saya untuk jaringan terbatas pasar global awal Desember 2015, Moffet sedang anjlok kekuatan bisnisnya. Freeport McMoRan sedang di-hostile oleh Carl Icahn yang Oktober lalu berhasil menguasai hampir 9% saham Freeport dan menjadi shareholder individu terbesar,” ujar Dradjad saat dihubungi suarasurabaya.net, Selasa (29/12/2015).

Menurut Dradjad, Icahn telah memasukkan 2 Direktur dalam Freeport, akibatnya kekuasaan Chairman Moffet pun makin melemah. Ditambah lagi harga saham Freeport digoreng anjlok sehingga langkah hostile makin mulus.

“September 2015 saham Freeport msh US$ 11-12. Surat Menteri ESDM Indonesia tanggal 7 Oktober 2015 tidak ada nilai pasarnya berdasarkan hukum internasional. Surat tersebut berpotensi menimbulkan masalah hukum dan politik di Indonesia,” kata dia.

Dradjad menjelaskan, saham Freeport hanya akan mendapat booster (penguat) dari Indonesia jika pemerintah Indonesia menerbitkan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Tapi, kata dia, dengan political brouhaha (ribut-ribut yang kelihatannya penting tapi sebenarnya kosong melompong) terkait rekaman Ketua DPR Indonesia oleh Presiden Freeport Indonesia (FI), dia sangat yakin pemerintah Indonesia tidak akan menerbitkan IUPK hingga 2019.

Jika FI maju ke arbitrase internasional, Dradjad melihat FI berpeluang besar menang. Tapi lamanya waktu arbitrase dan rusaknya hubungan dengan Indonesia membuat IUPK sulit terbit. Tanpa IUPK dari Indonesia, dengan masih lemahnya pasar mineral, minyak dan gas, dia melihat hanya masalah waktu bagi Moffet dipaksa mundur dari perusahaan yang didirikannya.

“Jika arbitrase dilakukan dan FI menang, Freeport McMoran dan FI dapat memaksakan kompensasi keuangan dari pemerintah Indonesia. Melihat rekam jejak Icahn, saya tidak terkejut jika Icahn memaksakan arbitrase,” ujar Dradjad.

Untuk itu Dradjad menyimpulkan kalau Maroef Sjamsoeddin Presdir FI salah langkah sebagai pebisnis, dan jatuhnya Moffet sudah diprediksi.

Sebelumnya, James R. Moffett Direktur Utama (Executive Chairman) sekaligus pendiri perusahaan Freeport-McMoRan menyatakan, mengundurkan diri dari jabatannya. Alasan mundurnya Moffett diantara karena terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dan jatuhnya harga komoditas perusahaan tambangnya.

Dikutip dari The New York Times, Senin (28/12/2015), perusahaan tambang emas dan tembaga terbesar di dunia ini mengalami kesulitan tahun ini karena nilai kedua hasil tambangnya itu mengalami penurunan.(faz/dwi)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs