Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan berharap Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia atau Indonesia Commodity and Derivatives Stock Exchange (ICDX) bisa menghasilkan produk-produk yang mampu merangkul pialang serta pedagang atau investor dari kalangan generasi milenial.
“Ke depan kami harapkan ICDX dapat menghasilkan produk-produk yang bisa merangkul generasi milenial ini dengan menggunakan kemudahan teknologi informasi yang sudah berkembang saat ini,” ujar Indrasari Wisnu Wardhana Kepala Bappebti Kemendag, di Jakarta pada Rabu malam (3/7/2019) seperti dilansir Antara.
Indrasari menilai bahwa saat ini sangat berkembang teknologi informasi dan pesatnya pertumbuhan generasi millenial.
Sebelumnya Kepala Bappebti itu mengajak para pelaku usaha untuk aktif meningkatkan likuiditas transaksi perdagangan berjangka dan komoditi.
Dia juga menjelaskan bahwa pihaknya mengapresiasi kerja ICDX selama ini, namun perlu diperhatikan secara keseluruhan bahwa transaksi komoditas primer perkembangannya masih belum maksimal mengingat Indonesia merupakan produsen utama untuk komoditi agro sekaligus pemasok utama dunia bagi komoditi primer.
Indrasari ingin seluruh pihak meningkatkan lagi integritas baik dari segi keuangan maupun profesionalisme dari bursa berjangka dan lembaga kliring sehingga dapat lebih maju lagi ke depannya.
Dirinya juga berharap agar ICDX dalam usia yang ke 10 tahun, dapat terus mengembangkan produk-produk multi lainnya melalui kajian-kajian dan terus memperkuat perdagangan bilateral.
Memasuki usia ke 10 tahun pada 2019, ICDX telah melahirkan ekosistem perdagangan berjangka dan komoditi di Indonesia.
Terbentuknya ekosistem perdagangan berjangka dan komoditi di Indonesia oleh ICDX, didorong oleh semangat untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada setiap anggota bursa, yang kini telah beranggotakan 136 anggota.
Ekosistem perdagangan berjangka dan komoditi yang dibangun terdiri dari ICDX, Indonesia Clearing House (ICH) dan ICDX Logistik Berikat (ILB).
ICDX juga berhasil mencatat terjadinya peningkatan yang signifikan terkait negara yang melakukan perdagangan melalui bursa yakni sebesar 86 persen, dari 14 negara menjadi 26 negara tujuan ekspor.(ant/ipg)