Senin, 25 November 2024

Kisah Pengelana Inggris Keliling Dunia Tanpa Pesawat

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Graham Hughes. Foto: Dailymail

Graham Hughes, pengelana asal Inggris mengungkapkan pengalamannya mengunjungi hampir semua negara di dunia menggunakan jalur darat, tanpa pesawat.

Menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pengguna situs Reddit, Hughes menceritakan perjalanan empat tahun 31 harinya dalam “Odyssey Expedition” guna menggalang dana untuk WaterAid, seperti dikutip Antara.

Pengelana yang memegang rekor mengunjungi hampir semua negara di dunia tanpa terbang itu menyebut Iran sebagai negara dengan warga “paling baik” dan Seychelles sebagai negara yang paling sulit dimasuki.

Hughes menyelesaikan perjalanannya pada 26 November 2012, ketika dia memasuki Sudan Selatan yang baru terbentuk sebelum kembali ke tempat asalnya di Liverpool lewat darat dan laut. Ia melakukan itu supaya bisa mengunjungi negara-negara baru yang mungkin dideklarasikan dalam rentang waktu itu. Ia menganggarkan 100 poundsterling per minggu selama perjalanannya.

Selama perjalanan dia melihat pesawat ulang alik lepas landas, melewati blokade Amerika Serikat untuk masuk ke Kuba, bergabung dengan satu suku Bwiti di Gabon, dibantu pemberontak Mao di Nepal, menari dengan Highlander di Papua Nugini, berenang di danau penuh ubur-ubur di Palau dan bahkan memanjat ke puncak Piramida Besar Giza.

Hughes beberapa kali ditangkap dan bahkan pernah masuk penjara di Cape Verde, di mana mereka mengira dia penyelundup orang, dan di Kongo “hanya karena mereka tidak suka penampilannya.”

Ia juga menuturkan keramahan orang Iran, mengenang saat dia menggunakan bus semalam dari Shiraz ke Khorramshahr, duduk di sebelah perempuan tua yang berbicara menggunakan bahasa Farsi di telepon.

Tiba-tiba perempuan itu mengangsurkan teleponnya. Cucu perempuan itu berbicara kepadanya menggunakan bahasa Inggris, mengundangnya sarapan pagi karena sang nenek khawatir “tidak ada yang membuatkan sarapan untuknya”.

Hughes kemudian mengunjungi rumah perempuan itu dan sang nenek “menghamparkan taplak meja di lantai, kami duduk di bantal kecil. Sarapannya roti, telur, selai dan bumbu pedas.”

Dalam hal logistik, Seychelles adalah tempat yang menurutnya sangat sulit dimasuki karena merupakan pulau dengan area yang berisiko tinggi ada perompak Somalia, yang artinya tidak akan ada orang yang mau membawanya.

Ia mencoba masuk dari tiga negara berbeda sebelum akhirnya bisa menyeberang ke sana pada 26 Oktober 2012, setelah naik kapal pesiar dari India yang bergerak ke selatan selama musim dingin.

Rekor dunia Hughes dideklarasikan oleh Guinness World Records pada Februari 2014 setelah proses panjang pembuktian keaslian, demikian seperti dilansir laman Independent.(ant/iss/den)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
32o
Kurs