Memasuki libur panjang kali ini, Gunung Semeru menjadi salah-satu destinasi yang dipilih wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia untuk memanfaatkan momen pergantian tahun. Saat ini, pendakian gunung dengan ketinggian 3.676 meter diatas permukaan laut (mdpl) tersebut dilaporkan kelebihan kuota.
Ayu Dewi Utari Kepala Balai Besar TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) kepada Sentral FM, Sabtu (26/12/2015), menginformasikan bahwa status Gunung Smeeru saat ini tetap Waspada (Level II) sehingga aman untuk didaki. Meski demikian, pihaknya membatasi kuota pendakian hanya 500 orang saja perhari dari yang biasanya 1.000 orang perharinya.
“Sejak beberapa hari terakhir, jumlah pendaki yang berdatangan dari berbagai daerah di Indonesia terpantau over kuota. Karena kuota pendakian 500 orang perhari, yang datang bisa lebih dari 600 orang,” katanya.
Sehingga, kata Ayu, kelebihan jumlah pendaki yang tertahan dan antri di pos check poin pendakian di Resort TNBTS Desa Ranupani harus menunggu. “Setiap harinya ada lebih dari 100 orang pendaki yang menunggu antrian dan harus berkemah atau camping sementara di Ranupani,” paparnya.
Ayu juga menekankan agar para pendaki mematuhi rekomendasi pendakian yang telah ditetapkan. Yakni hanya sampai titik Kalimati saja. Hal ini diterapkan untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan, karena pendakian sampai puncak Mahameru sangat berbahaya sesuai dari rekomendasi yang dismapaikan PVMBG (Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi).
“Rekomendasi ini wajib dipatuhi seluruh pendaki dan kami menegaskannya kepada setiap pendaki yang akan melakukan treking sejak dari pos Chek Poin di Resort TNBTS di Desa Ranupani. Tidak boleh ada yang nekat menerobos sampai ke puncak Mahameru demi keselamatan sendiri karena itu sangat berbahaya,” ujarnya.
Penekanan lainnya, karena saat ini cuaca masih sering hujan, para pendaki juga diminta mempersiapkan diri dengan membawa peralatan yang memadai. Ia juga mengimbau, agar para pendaki tidak membuat api unggun untuk mencegah terjadinya kebakaran di dalam kawasan.
“Selain itu, tidak boleh buang sampah sembarangan, tidak boleh jalan diluar jalur yang telah ditetapkan. Penekanan ini saya tegaskan kembali, karena masih ada saja pendaki yang semberono. Kesemberonoan anda akan merusak kawasan dan merusak kesempatan rekan-rekan anda mengunjungi Semeru,” katanya.(her/dop/ipg)