Ratusan pendaki memadati jalur pendakian Gunung Semeru. Kuota pendakian harian pada libur panjang Natal dan Tahun Baru 2016 ini nyaris penuh. Ada setidaknya 300 orang pendaki gunung tertinggi di Jawa Timur ini per harinya, sejak Kamis (24/12/2015) hingga 30 Desember 2015. Padahal kuota per hari yang ditetapkan oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) hanya 500 pendaki per hari.
“Saat ini berkisar 200-300 orang per hari, meningkat dibandingkan libur akhir pekan yang biasanya berkisar 100-200 orang per hari,” kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Ayu Dewi Utari, sebagaimana dilansir Antara Kamis.
Kuota pendakian di Gunung Semeru hanya dibatasi 500 orang per hari. Balai Besar TNBTS menegaskan tidak akan menambah kuota itu, meski jumlah pendaki diprediksi terus bertambah hingga menjelang pergantian tahun nanti.
“Tidak ada kuota tambahan dan jumlah pendaki tetap dibatasi 500 orang per hari karena jalur pendakian Semeru masih rawan pascakebakaran beberapa waktu lalu yang menyebabkan sejumlah titik longsor. Tapi saat ini masih aman dilalui para pendaki,” paparnya.
Dengan pembatasan 500 pendaki per hari, pihak TNBTS memprediksi estimasi pendaki yang berada di jalur pendakian sebanyak 1.500 orang per hari karena biasanya perjalanan pendakian Semeru membutuhkan waktu dua hingga tiga hari, bahkan ada yang lebih dari tiga hari.
Sementara data pendaki yang mendaftar dalam jaringan di laman www.bromotenggersemeru.org tercatat sebanyak 300 orang setiap harinya sejak 24-30 Desember 2015. Diketahui, masih ada pendaki yang mendaftar secara langsung di Pos Ranu Pane, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.
Jalur pendakian gunung dengan ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut ini, pada masa libur panjang sekolah, Natal, dan Tahun Baru 2016, hanya dibatasi hingga Pos Kalimati. Ayu mengatakan larangan keras naik ke puncak Semeru (Mahameru) karena berbahaya.
“Kami tegaskan bahwa pendaki harus patuh terhadap rekomendasi batas pendakian itu dan tidak nekat menerobos sampai ke puncak demi keselamatan pendaki yang bersangkutan,” tuturnya.
Ayu juga mengimbau para pendaki mematuhi rekomendasi tersebut demi keselamatan mereka dan selalu waspada di jalur pendakian karena selama musim hujan dapat menyebabkan cuaca buruk dan rawan pohon tumbang. (ant/den/dop)