Sabtu, 23 November 2024

Negara Gagal Karena Bangsanya Tidak Berintegritas

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Ilustrasi. Joko Widodo Presiden saat bertemu dengan wanita yang dulu menjadi gurunya. Foto: Jose/Dok. suarasurabaya.net

Joko Widodo Presiden mengatakan, bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang besar dan akan dihormati bangsa lain kalau menjaga integritas dan nilai kejujuran.

“Sebaliknya, negara gagal, terjadi akibat bangsanya tidak memiliki integritas. Akan selalu dianggap rendah oleh bangsa lain,” kata presiden di hadapan 503 orang Kepala SMP/ MTS, SMA/SMK/MAN di Istana Merdeka, Senin (21/12/2015).

Menurut presiden, guru mempunyai andil yang besar dalam membangun integritas, selain orang tua dan lingkungan.

Sedangkan, Anies Baswedan Mendikbud mengatakan, untuk membangun integritas, tidak perlu kerja keras. Modalnya hanya kejujuran dan tidak mencontek.

“Berbeda, mencapai indeks akademis harus dilalui dengan kerja keras,” kata Mendikbud saat berdialog dengan para kepala sekolah tersebut.

Presiden mengundang 503 orang Kepala SMP/ MTS, SMA/SMK/MAN yang berhasil mencapai indeks integritas tertinggi dan nilai kejujuran UN selama lima tahun terakhir.

Melalui silahturahmi ini, presiden berharap kepala sekolah dan masyarakat terus mengembangkan integritas dan nilai-nilai kejujuran.

Berdasar pantauan, presiden nyaris tidak dapat bergerak karena ratusan guru dan kepala sekolah itu ingin berjabat tangan sambil ber-selfie ria. Presiden didampingi Anies Baswedan Mendikbud melayani tamu-tamunya sampai berkeringat.

Para kepala sekolah yang indeks integritas sekolahnya antara 92 sampai 99, memperoleh kesempatan berfoto bersama presiden di depan dan di ruang credential Istana Medeka.

Titik Subardi, Kepala SMP Negeri 1 Surabaya, menyatakan senang dapat bertemu dengan presiden dan para kepala sekolah berintegritas tinggi lainnya. “Bisa saling tukar pengalaman,” katanya.(jos/iss/fik)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs