Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat menyayangkan terjadinya bentrok antara Aliansi Masyarakat Purwakarta dengan Front Pembela Islam, di jalan raya Veteran Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (19/12/2015).
“Kami menilai kejadian itu bukan insiden dadakan, melainkan sudah ada latar belakang sebelumnya. Kami menyesalkan kejadian seperti ini. Karena ini bukan kejadian spontan maka pihak polisi sepertinya tidak punya kepekaan,” ujar Kiagus Zaenal Mubarok Wakil Ketua PWNU Jawa Barat, Minggu (20/12/2015) seperti dilansir Antara.
Ia menilai polisi seolah-olah ini tidak tahu massa mana yang harus diutamakan, kepentingan umum atau kepentingan FPI.
“Peristiwa kericuhan di Purwakarta membuktikan aparat kepolisian belum melihat kepentingan bersama. Harusnya polisi bisa langsung mencegah kejadian tersebut,” kata dia.
Sebelumnya bentrokan dua kubu massa yang berbeda, Aliansi Masyarakat Purwakarta dengan Front Pembela Islam, pecah di jalan raya Veteran Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (19/12/2015).
Peristiwa itu terjadi berawal ketika rombongan Front Pembela Islam (FPI) yang hendak menghadiri acara tabligh akbar yang dihadiri Habib Rizieq Ketua Umum FPI berpapasan dengan rombongan dari kelompok masyarakat Purwakarta.
Saat itu, kedua massa tersebut saling berkonvoi. Secara tiba-tiba, massa dari kedua kelompok itu terlibat saling lempar batu. Bahkan salah seorang dari massa FPI mengalami luka di bagian dahi.
Kedatangan Habib Rizieq Ketua Umum FPI ke Purwakarta itu untuk melantik pengurus FPI Purwakarta, sekaligus mengisi ceramah keagamaan.
Bentrokan itu sempat mengagetkan masyarakat setempat. Sebab, selain saling melempar batu, kedua massa itu saling mengacung-acungkan senjata tajam.
Selain mengagetkan masyarakat, peristiwa bentrokan juga mengakibatkan kemacetan yang cukup panjang di jalan raya Veteran Purwakarta.
Peristiwa bentrokan itu sendiri merupakan buntut dari “konflik” antara Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dengan Habib Rizieq terkait dengan kasus salam sunda “Sampurasun” yang sebelumnya sempat diplesetkan oleh Rizieq menjadi “Campuracun”. (ant/dwi)