Harga daging sapi di Jawa Timur bisa naik antara Rp2.000 hingga Rp5.000 menjelang hari besar Natal dan Tahun Baru 2016. Hal ini dikarenakan stok sapi potong di Jawa Timur kian tipis.
Muthowif Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar Provinsi Jawa Timur mengatakan, kini stok sapi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang ada di Jawa Timur rata-rata dibawah 155 ekor.
“Sekarang rata-rata hanya 105 sampai 120 ekor saja sapi siap potong yang ada di RPH-RPH Jatim. Ya kalau ini tidak diatasi bisa saja harga daging sapi naik signifikan saat Natal dan Tahun baru nanti,” kata Muthowif kepada suarasurabaya.net, Rabu (16/12/2015) di Surabaya.
Oleh karena itu, Muthowif mengimbau kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar segera melakukan tindakan untuk mengantisipasi kenaikan harga daging sapi.
“Kami sudah berulang-ulang sebenarnya melakukan audiensi dengan pemerintah. Akui saja kalau stok sapi siap itu memang kurang. Jangan semua jenis sapi digeneralisir, kan tidak semua jenis sapi bisa dikonsumsi. Yang pertama, sapi-sapi Jawa Timur itu jangan dibawa keluar provinsi dulu. Yang kedua, datangkan sapi-sapi bakalan dari luar negeri seperti dari Australia,” ujar dia.
Mendatangkan sapi dari luar negeri menurut Muthowif bisa menjadi solusi untuk mengatasi keterbatasan stok sapi siap potong di Jawa Timur. Ini karena daerah-daerah yang melimpah sapi siap potong kini juga mengalami kekurangan stok.
“Biasanya memang Madura kan yang jadi pusat sentra sapi di Jatim. Tapi sekarang Madura malah ngambil sapi dari Surabaya dan Bojonegoro,” kata dia.
Muthofiw menuturkan hingga kini harga daging sapi kualitas bagus di pasar-pasar yang ada di Jawa Timur rata-rata harganya antara Rp105.000-Rp110.000/kg. Namun untuk harga daging sapi fillet atau lulur dalam rata-rata Rp120.000.
Sedangkan harga daging sapi kualitas II di Jawa Timur hingga kini harganya antara Rp95.000-Rp99.000/kg.(dop/ipg)