Sabtu, 23 November 2024

Prihatin Perilaku DPR, Kritisi dengan Komedi Poli-Tikus

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Karya lain Heri Lentho yang juga bercerita tentang kekinian berjudul: Manusia Pestisida. Foto: Heri Lentho for suarasurabaya.net

Memilih sejumlah fasilitas umum diantaranya dibeberapa taman Kota Surabaya, mulai Sabtu (12/12/2015) Heri Lentho Koreografer menampilkan Komedi Poli-Tikus sebagai bentuk keprihatinan dan duka mendalam atas sikap anggota DPR RI yang telah memberikan tauladan buruk bagi bangsa ini.

“Poli-Tikus itu bisa jadi artinya adalah Tikus yang berjumlah banyak. Ini refleksi kami terhadap sikap serta perilaku anggota DPR RI yang terhormat itu. Mereka tidak memberikan contoh yang baik dan bagus. Tapi justru tauladan buruk yang mereka tampilkan. Ini tak ubahnya ulah Tikus-tikus,” kata Heri Lentho.

Tikus-tikus yang menggerogoti banyak bagian kehidupan. Sehingga kehidupan menjadi terancam ambruk tanpa memberikan kesempatan untuk melakukan perbaikan-perbaikan. Tikus-tikus itu berebut makanan, berebut apa saja, dan hanya untuk kepentingannya sendiri.

“Bobroknya sikap mental anggota DPR RI itu bukan rahasia lagi. Setiap hari siaran televisi, koran atau apapun medianya menampilkan itu. Masyarakat diam karena tidak tahu dan tidak mampu menyikapinya. Anggota DPR RI itu tak ubahnya ada diawang-awang,” kata Heri Lentho.

Mengusung sekurangnya 50 orang penari yang mengenakan penutup muka dari kertas dan dibentuk sedemikian rupa menyerupai moncong Tikus, pementasan happening art yang dijadwalkan digelar di taman Jayengrono ini akan berlanjut kebeberapa taman lainnya di Surabaya.

“Untuk tanggal 13 dan 19 Desember nanti, kami siapkan lokasi di Taman Bungkul. Komedi Poli-Tikus memang bentuknya tari tetapi merupakan sebuah happening art yang kami harapkan mudah dipahami masyarakat. Karena kami mengemasnya juga sederhana. Seperti pertunjukan Tandak Bedhes dikampung-kampung itu,” ujar Heri Lentho saat berbincang dengan suarasurabaya.net.

Untuk pementasan di taman Jayengrono, koreografer yang baru saja mementaskan karyanya di Negeri Sakura itu, menyampaikan akan dimulai menjelang pukul 19.00 wib. “Mudah-mudahan tidak hujan,” kata Heri Lentho.(tok)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs