Organisasi besar Islam Indonesia yaitu Muhammadiyah menganggap jumlah pengusaha yang ada di Indonesia hingga kini masih tidak ideal.
Padahal, Mohammad Nadjikh Ketua Majelis Ekonomi Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengatakan Indonesia bisa maju jika 2 persen masyarakatnya bisa menjadi pengusaha.
“Idealnya, Indonesia memiliki 4,4 juta pengusaha dari jumlah angkatan kerja produktif. Sementara saat ini, Indonesia hanya memiliki 400 ribu pengusaha dan sisanya adalah pekerja/buruh kerja. Kondisi ini sangat tidak memungkinkan ekonomi Indonesia akan bisa cepat maju menyamai negara-negara maju,” kata Nadjikh saat menghadiri “Temu Jaringan Saudagar Muhammadiyah”, Jumat (11/12/2015) di Surabaya.
Untuk itu, Nadjikh mengatakan kini Muhammadiyah fokus untuk menciptakan gerakan satu juta pengusaha baru Muhammadiyah di semua bidang usaha di seluruh Indonesia.
“Untuk itu kita akan berusaha mendorong kader Muhammadiyah, siswa, dan mahasiswa di sekolah dan perguruan tinggi Muhammadiyah untuk menjadi pengusaha baru di kemudian hari,” ujar dia.
Sementara itu, Darmin Nasution Menteri Koordinator Perekonomian RI mengatakan Muhammadiyah harus bisa menjadi katalisator perekonomian bangsa Indonesia.
Misalnya, kata Darmin, Muhammadiyah harusnya mampu menjadi rantai penghubung hasil usaha dari desa ke kota yang selama ini rantai distribusinya masih begitu mahal.
“Seperti hasil usaha dari pengrajin-pengrajin atau petani yang ada di desa, ini Muhamadiyah harus bisa jadi rantai penghubung. Untuk menjualkan hasil usaha mereka ke kota yang selama ini sangat mahal proses distribusinya. Potong rantai distribusi yang mahal itu,” kata Darmin.(dop/ipg)