Senin, 25 November 2024

Menkeu Dorong Ekspor Indonesia Melalui Kemitraan Intiplasma

Laporan oleh Dodi Pradipta
Bagikan

Bambang Brodjonegoro Menteri Keuangan RI ingin ekspor Indonesia tidak lagi terpuruk ke depannya. Melihat ekspor yang negatif saat ini, Menkeu serius menggenjot ekspor melalui kemitraan intiplasma.

Inti adalah perusahaan-perusahaan ekspor besar yang didukung oleh Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai plasma.

Seperti PT. Kelola Mina Laut (KML), perusahaan besar yang memproduksi produk-produk laut yang ada di Gresik, Jawa Timur. PT. KML sebagai inti, terhubung dengan UMKM-UMKM sebagai plasma yang melakukan aktivitas usaha di wilayah PT. KML tersebut.

“Baik PT. KML maupun UMKM kan akhirnya ekspor juga orientasinya. Jenis-jenis kemitraan seperti inilah yang terus kami dorong untuk meningkatkan jumlah ekspor kita,” ujarnya.

Menurut Menkeu, sudah ada 2 perusahaan Indonesia yang berjenis Kemitraan Intiplasma yang rencananya akan dibantu oleh pemerintah untuk mengembangkan usahanya.

“Sudah ada dua, jenisnya perusahaan pengolahan ikan dan furniture. Mereka bisa menerima pembiayaan maksimum Rp50 Milyar untuk modal kerja sehingga usahanya tidak berhenti dan kegiatannya terus berjalan serta tidak ada PHK. Yang paling penting juga UMKM ini dapat mendorong atau mensuplai produk-produk yang nantinya akan ditujukan untuk ekspor,” ujar dia.

Menkeu memang mensyaratkan perusahaan-perusahaan berjenis intiplasma yang diberi dana oleh pemerintah ini merupakan perusahaan padat karya dan tidak boleh melakukan PHK terhadap karyawannya.

Dalam melakukan pembiayaan terhadap kemitraan intiplasma, akan diurus oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

“Kami memiliki alokasi dana sebesar Rp700 milyar dalam jangka waktu hingga tanggal 31 Desember 2016,” kata Ngalim Sawega Direktur Eksekutif LPEI. (dop/rst)

Surabaya
Senin, 25 November 2024
29o
Kurs