Anggita Sari, artis Ibu Kota, secara blak-blakan mengakui dirinya ikut bergabung dengan grup manajemen Princess. Hal itu dikatakan, usai menjadi saksi dalam sidang perkara prostitusi online dengan terdakwa Alen Saputra (23) dan Alvania Tiarsasila (25) di Pengadilan Negeri Surabaya, Selasa (8/12/2015).
Anggita Sari juga mengaku, menerima tawaran kencan dengan pria hidung belang. “Yang ditawarkan oleh manajemen Princess kepada saya itu ada tiga pria. Tapi, baru satu yang saya terima,” kata Anggita Sari, kepada wartawan usai menjalani sidang, Selasa (8/12/2015).
Anggita juga mengklarifikasi, saat dirinya digerebek oleh anggota Satreskrim Polrestabes Surabaya pada September 2015, di salah satu hotel kawasan Surabaya tidak ditemukan narkoba.
“Kalau memang ditemukan narkoba, saya tidak mungkin bisa datang ke sini (Pengadilan Negeri Surabaya, red),” ujar dia.
Selain itu, Anggita juga mengakui kalau saat digerebek dan diamankan itu sedang fly. “Jadi saat itu memang fly, seperti teler, karena saya habis clubbing dengan teman,” ujarnya.
Kasus ini terungkap ketika polisi menggerebek sebuah kamar hotel di Jalan Gubeng, Surabaya, September 2015 lalu. Saat digerebek, Anggita dalam kondisi setengah sadar karena pengaruh narkotika. Ternyata, dia baru selesai melayani lelaki hidung belang. Dari situ, polisi melakukan penyelidikan.
AS diketahui termasuk grup BBM Princess, berisi perempuan yang dijual secara online di bawah pengelolaan Alen dan Fani. Dalam group tersebut, Alen dan Fani menawarkan kencan singkat kepada pria hidung belang dengan harga Rp7,5 juta. (bry/iss/ipg)