Senin, 25 November 2024

Energi Listrik Mikroalga Rebut Juara 1 Olimpiade Sains Nasional

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Mahasiswa Fakultas Teknobiologi Ubaya yang jadi juara. Foto: Totok suarasurabaya.net

Penelitian Yellow Green Microalgae – Nannochloropsis Oculata as a New Source of Electricity, atau mesin pembangkit listrik berbasis Mikroalga (Microalgae) Nannochloropsis Oculata atau sejenis plankton air laut, karya mahasiswa Ubaya berhasil merebut juara 1 Olympiade Sains Nasional.

Untuk menghasilkan listrik, perlu terjadi serangkaian reaksi reduksi Oksidasi dalam sistem sel Volta. Sel volta memanfaatkan 2 elektroda dalam larutan untuk memicu reaksi dan memanen energi listrik, yaitu Anoda untuk reaksi Oksidasi dan Katoda untuk reaksi reduksi.

Mikroalga banyak terdapat di perairan laut Indonesia, tepatnya di permukaan laut. Mikroalga diletakkan di dalam reaktor biologi dengan media air laut yang bersifat elektrolit. Reaktor yang menggunakan lempengan elektroda memicu reaksi penghantaran listrik oleh Mikroalga sehingga bisa digunakan sebagai energi listrik. Oksigen yang dihasilkan Mikroalga saat berfotosintesis dikonversi secara kimia menjadi listrik.

Energi listrik menggunakan Nannochloropsis Oculata dalam katoda sel Volta merupakan suatu tipe energi yang baru, kontinu dan bersih. Ada banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan dari penggunaan Nannochloropsis Oculata.

Dari reaksi fotosintesisnya sendiri, bisa disimpulkan Nannochloropsis Oculata membantu mengurangi CO2 lingkungan. Selain itu, dapat dilihat juga bahwa reaksi pada Katoda menghasilkan produk berupa H2O (air) yang jelas sama sekali tidak berbahaya.

Bioreaktor kontinu digunakan hanya pada saat membutuhkan masukan berupa air laut sebagai media tumbuh dengan keluaran berupa air laut dan beberapa Nannochloropsis Oculata untuk menjaga volum reaktornya. Keluaran berupa Nannochloropsis Oculata ini masih hidup dan dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan biosolar.

Penelitian ini dilakukan oleh Yoanes Maria Vianney, Go Melisa Gunawan, dan Yoko Brigitte Wang, ketiganya adalah mahasiswa Fakultas Teknobiologi Ubaya (Universitas Surabaya).

“Listrik yang dihasilkan 1,5 sampai 1,6 volt. Penelitian ini kurang lebih 2 bulan, paling sulit membuat prototipe dan menyadari bahwa masih banyak celah yang dapat ditingkatkan, terutama dalam menciptakan reaktor sel Volta yang efisien,” kata Go Melisa Gunawan pada suarasurabaya.net, Selasa (8/12/2015).(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
29o
Kurs